Gagal Mendarat di Bulan, Rusia Salahkan Mesin Komputer Luna-25
JAKARTA - Rusia gagal meluncurkan pesawat luar angkasa Luna-25 pada 19 Agustus 2023. Pesawat yang seharusnya tiba di bulan itu jatuh dan menabrak permukaan bulan dalam persiapan mendarat.
Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos) baru-baru ini mengatakan bahwa misi bulan kedua sejak tahun 1976 ini gagal karena mesin komputer di Luna-25 salah menerima perintah saat melakukan manuver.
Luna-25 gagal menyalakan akselerometer di dalam perangkat BIUS-L. Akibat dari kegagalan ini, kontrol on-board tidak menerima sinyal apa pun dari BIUS-L. Pesawat pun mengalami keadaan darurat karena mesin utamanya menyala 43 detik lebih lama dari seharusnya.
Dengan berbagai keadaan yang terjadi saat itu, pesawat tidak bisa mencatat kecepatan yang dibutuhkan dan tidak bisa mematikan sistem propulsi tepat waktu. Akibatnya seluruh sistem dimatikan dan Luna-25 gagal mendarat dengan sempurna.
Baca juga:
- Karyawan Google Bersaksi Terkait Taktik Kenaikan Harga Iklan Online
- Kepolisian Singapura Pastikan Penangkapan Salah Satu Pendiri Three Arrows Capital
- Fujitsu dan Riken Umumkan Pengembangan Komputer Kuantum Jepang Kedua
- Porsche dan UP.Partners Luncurkan Sensigo, Startup Berbasis AI untuk Teknisi Layanan Kendaraan
Pada 31 Agustus, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan lokasi kemungkinan tempat Luna-25 jatuh. Pesawat ini diperkirakan jatuh di tepi dalam kawah Pontécoulant G berukuran 10 meter yang curam.
Luna-25 terjatuh cukup jauh dari lokasi yang telah ditentukan oleh Roscosmos. Kabarnya, tepi dalam kawah Pontécoulant G berjarak 400 kilometer dari lokasi yang telah direncanakan.
Meski gagal menjelajahi bulan dengan pesawat Luna-25, Roscosmos belum menyerah. Badan Rusia ini berencana melanjutkan program di bulan berikutnya. Kepala Roscosmos, dikutip dari Space, mengatakan, “Kami sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menggeser misi Luna-26 dan Luna-27 ke kiri untuk mendapatkan hasil yang kami butuhkan secepat mungkin.”