Mengenal Cara Kerja Regenerative Braking pada Mobil Listrik
JAKARTA - Mobil listrik (EV) memiliki teknologi yang berbeda dari mobil konvensional bermesin pembakaran (ICE). Selain perbedaan pada jantung pacu dan sumber energi, salah satu fitur unik yang dimiliki EV adalah sistem bernama regenerative braking.
Fitur ini telah diadopsi dalam berbagai model EV, termasuk Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6. Regenerative braking diklaim berperan penting dalam meningkatkan efisiensi energi pada mobil listrik.
Bonar Pakpahan, Product Expert dari PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), menjelaskan bahwa sistem ini mampu mengisi daya baterai dengan memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan saat mobil melambat atau saat pengereman. Energi yang biasanya terbuang saat proses pengereman kini dapat diambil dan diubah menjadi energi listrik yang dapat disimpan dalam baterai.
"Proses ini merupakan bentuk dari pengembalian energi, di mana energi kinetik yang muncul saat mobil melambat atau pengereman dapat dikembalikan dan digunakan sesuai kebutuhan," ujar Bonar, dilansir ANTARA, Kamis, 5 Oktober.
Meskipun sistem pengereman regeneratif ini memiliki prinsip yang mirip dengan pengereman pada mobil bermesin pembakaran internal, yang membuang energi saat proses pengereman, mobil listrik mampu mengoptimalkan dan memanfaatkannya sebagai sumber daya.
Ketika pengemudi melepaskan pedal gas pada mobil listrik, motor listrik masih tetap bergerak berkat energi kinetik dari pergerakan kendaraan. Energi ini kemudian diubah menjadi daya listrik yang mengisi baterai.
Selain memberikan kontribusi pada pengisian baterai, regenerative braking juga mengurangi ketergantungan pada rem konvensional, membuat pengereman lebih efisien, dan memperpanjang umur cakram rem. Hal ini berarti mobil dapat melambat hingga berhenti dengan sendirinya ketika pengemudi melepaskan pedal gas, tanpa harus menginjak pedal rem.
Baca juga:
Dengan demikian, regenerative braking bukan hanya meningkatkan efisiensi energi dalam mobil listrik, tetapi juga membuat pengendara lebih hemat dan mengurangi pemakaian rem, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan komponen rem. Sebuah inovasi yang semakin memperkuat keunggulan mobil listrik di pasar otomotif modern.