Bagikan:

JAKARTA – Popularitas kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat, seiring dengan peluncuran berbagai produk inovatif dari sejumlah pabrikan. Kendaraan listrik (EV) kini bukan hanya menjadi pilihan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menawarkan keunggulan ramah lingkungan dengan nol emisi.

Namun, meski ramah lingkungan, banyak calon pengguna yang masih khawatir soal jarak tempuh kendaraan listrik. Menjawab kekhawatiran ini, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) berbagi tips untuk mengoptimalkan penggunaan EV secara efisien.

Technical Expert PT HMID, Sugiartono, mengungkapkan bahwa salah satu kunci memperpanjang jarak tempuh EV adalah dengan berkendara secara halus. Hindari menekan pedal akselerator secara tiba-tiba atau agresif, serta usahakan mengurangi penggunaan rem secara mendadak. Gaya berkendara yang lebih tenang dan terukur akan membuat baterai lebih awet, sehingga EV dapat menempuh jarak yang lebih jauh.

“Menginjak pedal akselerator dengan agresif memang memberikan respons spontan, tetapi membutuhkan energi listrik yang besar. Begitu pula ketika melakukan deselerasi. Jangan melakukan pengereman mendadak, karena selain tidak nyaman, deselerasi mendadak dalam jarak dekat tidak memberikan kesempatan fitur regenerative braking bekerja dengan maksimal,” kata Sugiartono dalam penjelasannya di Bekasi jelang Media Drive all-new Kona Electric Jakarta-Semarang, Senin, 7 Oktober.

Ia juga menjelaskan untuk menghindari deselerasi secara mendadak dalam jarak dekat karena hal ini tidak memberikan kesempatan bagi regenerative braking bekerja maksimal.

“Manfaatkan kemampuan regenerative braking yang dimiliki kendaraan. Regenerative braking sendiri merupakan sebuah proses penurunan kecepatan dengan mengkonversi energi panas yang terbuang menjadi energi listrik,” tambah Sugiartono.

Sugiartono juga menegaskan untuk selalu memperhatikan atau memperhitungkan alur lalu lintas untuk bersiap melakukan aksi selanjutnya seperti melakukan deselerasi lebih awal sebelum memasuki lampu merah

“Misal, terpantau di depan ada persimpangan lampu merah dan harus berhenti. Alih-alih tetap mempertahankan kecepatan dan melakukan pengereman saat sudah dekat, lebih baik sudah lepas pedal gas dari jauh dan biarkan mobil melakukan pengereman regeneratif. Hal ini supaya kita tidak memerlukan pengereman berlebih, melainkan menangkap proses deselerasi menjadi energi listrik,” terang Sugiartono

Selain itu, ia juga ungkapkan untuk hindari penggunaan perangkat elektronik yang tidak perlu agar energi EV dapat dimaksimalkan dengan baik terlebih lagi untuk penggunaan jarak jauh.

“Ketika tujuannya untuk memaksimalkan jarak tempuh, maka usahakan menjaga energi listrik dalam baterai bisa dimaksimalkan. Meski di mobil-mobil listrik sekarang memiliki fitur-fitur pengecasan seperti V2L di dalam kabin dan port USB-C,” pungkas Sugiartono