Negosiasi Hampir Final! Bunga Utang Buat Nutup Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Dikisaran 3,6-3,7 Persen
JAKARTA - Pembahasan bunga utang dengan pihak China Development Bank (CDB) untuk menutup pembengkakan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung hampir sampai titik akhir.
Saat ini, negosiasi bunga utang telah mengerucut di kisaran 3,6 hingga 3,7 persen.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Indonesia sudah berhasil melakukan negosiasi bunga utang kepada CDB.
Awalnya, bunga utang berada dikisaran 4 persen, namun dengan negosiasi angkanya berhasil turun.
“Ini lagi final, term sheetnya lagi mau kita keluarkan karena tergantung dari penjaminan. Minggu ini harusnya keluar, tapi sekitar 3,6-3,7 lah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Oktober.
Lebih lanjut, Tiko sapaan akrab Kartika menjelaskan pinjaman untuk menutup pembengkakan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini akan dilakukan oleh PT KAI (Persero). Nantinya, KAI akan melakukan penyetoran modal ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“Jadi KAI yang meminjam, karena KAI kan sebagai pemegang saham harus menambah permodalan. Jadi pinjaman ini adalah pinjaman untuk nantinya dipinjamkan oleh KAI ke KCIC, tapi yang meminjam KAI, dan pemerintah itu ada di belakang KAI,” sambungnya.
Baca juga:
Tiko menjelaskan, rikso dari pinjaman ini ada di KAI. Meski begitu, dia menekankan perusahaan pelat merah ini dalam kondisi sehat.
“Jadi tetap risiko pertama ada di KAI sebenarnya, karena KAI kan sehat. Nah itu pemerintah tidak menjamin langsung ke KCIC, tapi menjamin KAI,” katanya.