Program Perempuan Inovasi Targetkan 1 Juta Talenta Digital untuk Capai Tujuan Berkelanjutan 2023

JAKARTA - Perempuan Inovasi menyatakan komitmennya untuk menghilangkan bias gender dan mendorong inovasi perempuan di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). 

Maka dari itu, program kolaborasi Markoding dengan Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo ini menargetkan 1 juta talenta digital profesional untuk mencapai Tujuan Keberlanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030. 

Bidang STEM merupakan salah satu prasyarat untuk melakukan inovasi di berbagai bidang kehidupan untuk mencapai tujuan Berkelanjutan 2023. Sayangnya, tingkat partisipasi perempuan di bidang STEM tidak sepesat digitalisasi di Indonesia. 

Boston Consulting Group (2020) melaporkan hanya sekitar 22 persen dari perempuan tersebut bekerja di bidang teknologi. Program Perempuan Inovasi ini dibuat untuk memutus stereotip gender yang menghambat perkembangan karier perempuan di bidang STEM.

Melalui program Perempuan Inovasi, peserta akan menerima pelatihan keterampilan digital sesuai minat mereka, seperti pengembangan web dan game, desain UI/UX, dan manajemen produk, yang difasilitasi oleh mentor industri yang memiliki pengalaman profesional di bidangnya. 

“Kami berharap alumni program memiliki pengetahuan yang relevan agar dapat berkembang di lingkungan pekerjaan yang kompetitif setelah mereka lulus," kata Amanda Simandjuntak, Co-founder & CEO Markoding dalam pernyataannya. 

Amanda berharap, program ini dapat membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, berkontribusi, dan berdampak bagi bangsa melalui kontribusi 1 juta talenta digital dari kebutuhan jumlah talenta digital di Indonesia sebesar 9 juta jiwa pada tahun 2030. 

"Program Perempuan Inovasi, merupakan salah satu upaya nyata dalam mengubah persepsi bias gender dan memulai langkah inovasi bagi para perempuan sebagai sosok penggerak masyarakat, pendidik, dan sociopreneur,” ungkap Tri Mumpuni, Dewan Pengarah Dadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Selain teknologi digital, ke depannya, program Perempuan Inovasi juga akan mengembangkan kolaborasi dan pelatihan di bidang kewirausahaan sosial, lingkungan dan literasi  pendidikan yang dibutuhkan pada abad ke-21.