Menatap Kondisi Jakarta Setelah Pemindahan Ibu Kota Melalui Pameran dan Diskusi

JAKARTA - Exposisi Reinvent Jakarta menghadirkan pameran arsitektur selama tujuh hari di Gedung Filateli Jakarta pada 1 hingga 7 Oktober mendatang.

Pameran tersebut membawa pandangan arsitektur hijau yang diharap bisa menjadi solusi bagi tantangan-tantangan mendatang dalam infrastruktur, bangunan penunjang ruang publik, transportasi ataupun perumahan di wilayah Jakarta.

Hal ini dianggap perlu mengingat peralihan menuju Ibu Kota baru secara tidak langsung mempengaruhi dinamika sosial, ekonomi dan urbanisasi pada Kota Jakarta. Tantangan berupa sedikitnya ketersediaan lahan, kebutuhan arsitektur berkelanjutan dan banyaknya bangunan atau struktur yang akan dialih fungsikan memerlukan skema adaptive reuse.

Exposisi Reinvent Jakarta juga mengajak masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam diskusi melalui lokakarya, gelar wicara, sesi panel dan diskusi terbuka antar universitas, serta menjelajahi Pasar Baru dengan sudut pandang hijau.

Selama tujuh hari, pengunjung akan disuguhkan dengan 20 program, 24 pembicara, 4 pertunjukan, yang mana semuanya sama-sama mengemban misi demi Jakarta yang lebih baik pada era mendatang.

Hari pertama akan dibuka dengan menyuarakan kepedulian melalui petisi A.S.A.P Jakarta, serta penyampaian surat terbuka dari Indonesia Young Museum Professional Forum kepada Presiden.

Selanjutnya, pada 2-5 Oktober akan diisi berbagai aktivitas, mulai dari Talkshow dengan berbagai topik terkait serta pembicara yang berkompeten pada bidangnya.

Pada hari terakhir, Reinvent Jakarta akan mengadakan Bike Tour bersama OTHER SIDE Experience yang akan dimulai dan diakhiri di Pos Bloc Jakarta.