Polres Jaktim akan Lakukan Autopsi Psikologi Terhadap Ortu, Guru dan Teman Anak Pamen TNI AU yang Ditemukan Tewas Terbakar di Halim
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur belum mendapatkan surat hasil autopsi secara resmi atas kematian CH (16) seorang anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terbakar di Pos Spion, Kawasan Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Sampai sekarang belum dapat (hasil autopsi). Kami tetap menunggu hasil dari pemeriksaan visum et repertum dan autopsi dari Rumah Sakit Polri Tingkat 1 Pusdokkes Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata, Minggu, 1 Oktober.
Meski belum mendapatkan hasil autopsi jenazah, Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dan bertukar data serta informasi terhadap instansi terkait.
"Kita sharing data dan informasi hasil penyelidikan dengan tim dari asosiasi psikologi forensik atau Apsifor. Terkait dengan autopsi psikologi, nanti akan dilaksanakan dengan orangtua korban, guru dan teman - teman korban," ujarnya.
Selain itu, polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi lainnya untuk membantu pengungkapan kasus kematian CH (16).
"Masih ada beberapa saksi lagi, ini masih akan bertambah saksi - saksi yang akan diperiksa lalu akan kami konfrontasi kan untuk menyamakan time line waktunya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat mengidentifikasi 4 rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi tewasnya CH (16) seorang anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU di Pos Spion, Kawasan Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Baca juga:
"Dari 18 titik CCTV yang diidentifikasi di sekitar TKP, ternyata hasil analisa hanya 4 titik CCTV yang merekam korban baik itu pra dan pasca kejadian," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata didampingi Kasat Reskrim Kompol Gunarto kepada wartawan, Jumat, 29 September.
Kombes Leo menjelaskan, dari 4 (rekaman) CCTV yang merekam detik - detik kegiatan korban, terlihat bahwa korban (melintas dengan sepeda) sendiri.
"Kami sudah tarik sebelum dan sesudah. Di dalam rekaman 4 CCTV, korban menggunakan sepeda yang ditemukan di TKP, dia mengayuh sendiri menuju ke TKP itu," ujarnya.