Iran Berencana Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Kutub Selatan, Buat Apa?

JAKARTA - Iran berencana membangun pangkalan angkatan laut di kawasan Kutub Selatan, kata kepala angkatan laut negara itu pada Hari Kamis.

"Rencana kami di masa depan adalah mengibarkan bendera kebanggaan Iran di Antartika,” kata Panglima Angkatan Laut Laksamana Shahram Irani, dilansir dari The National News 28 September.

"Teheran berharap untuk melakukan pekerjaan militer dan ilmiah di Kutub Selatan," tambahnya saat berpidato di hadapan Armada ke-86 yang dipersiapkan untuk ekspedisi ke Antartika.

Pada Bulan Mei, Iran mengatakan pihaknya berharap untuk mengirim kapal perang ke Antartika dalam waktu dekat, dan telah mengirim armada tersebut dalam ekspedisi keliling dunia untuk mempersiapkan misi itu.

Laksamana Irani mengatakan, armada itu "mematahkan hegemoni kekuatan dunia," menurut IRNA yang dikelola oleh pemerintah.

Sebelumnya, Amerika Serikat tahun ini menyatakan keprihatinanya, setelah Teheran mengirim kapal perang ke Brasil, serya mengatakan akan mengirim kapal ke Terusan Panama.

"Kami telah hadir di seluruh selat strategis dunia, dan kami tidak hanya hadir di dua selat, salah satunya akan kami hadiri tahun ini, dan kami berencana hadir di Terusan Panama," ujar Laksamana Irani pada Bulan Januari.

Rujukan Laksamana Irani terhadap dua selat tersebut tampaknya merupakan komentar terhadap Selat Hormuz, dan selat Bab Al Mandab, yang keduanya merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Iran memiliki kehadiran militer yang besar di selat Hormuz dan telah mengirim beberapa kapal, secara lebih terbatas, ke Bab Al Mandab, antara Yaman dan Benua Afrika.

Teheran juga telah melakukan upaya untuk memperkuat aliansi militer dan ekonominya di Amerika Selatan dan Afrika, ketika ketegangan dengan negara-negara Barat masih tinggi.

Iran diketahui memiliki dua angkatan laut. Satu milik angkatan bersenjata Iran dan satu lagi milik Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Komentar Laksamana Irani muncul selama seminggu parade militer memperingati Perang Iran-Irak, dan sehari setelah Teheran mengklaim pihaknya berhasil meluncurkan satelit pencitraan ke orbit.