Gebrakan Paus Fransiskus, Pilih Dua Wanita Pegang Jabatan Bergengsi di Vatikan

JAKARTA - Paus Fransiskus kembali menunjukkan eksitensi dan terobosannya di bidang kesetaraan gender. Bulan lalu, dia menyetujui wanita untuk melayani jemaat di gereja sebagai pembaca liturgi, pelayanan altar dan distributor persekutuan.

Paus kini menunjuk dua wanita untuk menduduki jabatan di Vatikan yang sebelumnya hanya dijabat oleh pria. Melansir Reuters, Paus menunjuk Nathalie Becquart, anggota Suster Misionaris Xavierra asal Prancis sebagai Wakil Sekretaris Sinode Para Uskup pada akhir pekan lalu. 

Jabatan ini membuat Becquart akan bergabung dengan departemen yang mempersiapkan pertemuan-pertemuan besar para uskup se-dunia, yang diadakan setiap beberapa tahun sekali dengan topik berbeda-beda. Sehari sebelumnya, Fransiskus menunjuk hakim Italia Catia Summaria sebagai wanita pertama Promotor Kehakiman di Pengadilan Banding Vatikan.

Di usianya yang masih relatif muda untuk standar Vatikan, ia akan posisi yang cukup tinggi dengan hak untuk memilih di majelis Sinode yang semuanya laki-laki. Posisi yang bergengsi dan banyak diminati.

Pada masa lalu, perempuan berperan sebagai pengamat dan konsultan di Sinode, tanpa memiliki hak untuk memberi suara atau memiliki dalam dokumen yang dikirim kepada Paus. Sepanjang tahun 2018, ada lebih dari 10 ribu orang menandatangani petisi menuntut agar perempuan memiliki suara. 

“Sebuah pintu telah dibuka. Kami akan melihat langkah-langkah lain apa yang dapat diambil di masa depan,” kata Sekretaris Jenderal Sinode Kardinal Mario Grech kepada situs resmi Vatican News.

Sambil menjunjung tinggi tradisi Gereja yang melarang pendeta wanita, Paus Fransiskus telah membentuk komisi untuk mempelajari sejarah Diaken wanita di abad-abad awal Gereja Katolik, menanggapi seruan para wanita bahwa mereka diizinkan untuk mengambil peran saat ini.

Tahun lalu, Paus mempercayakan enam dari tujuh kursi Dewan Ekonomi Vatikan kepada wanita. Mereka dipilih karena memiliki latar belakang ekonomi dan keuangan, terdiri dari Charlotte Kreuter-Kirchhof dan Marija Kolak (Jerman), Eva Castollo Sanz dan Maria Concepcion Osakar Garaicoechea (Spanyol) serta Leslie Jane Ferrar dan Ruth Maria Kelly (Inggris).

Paus juga telah menunjuk wanita sebagai wakil menteri luar negeri, direktur Museum Vatikan, wakil kepala Kantor Pers Vatikan, serta empat wanita sebagai anggota dewan Sinode Para Uskup. Sementara bulan lalu, saat Paus mengizinkan wanita melayani jemaat di gereja sebagai pembaca liturgi, pelayanan altar dan distributor persekutuan. Paus mengeluarkan dekrit yang disebut 'Spiritus Domini'.

Dekrit tersebut memberi wanita peran terpisah dari imamat yang semuanya dijabat laki-laki. Juga bukan secara otomatis sebagai awal kemungkinan wanita ditahbiskan sebagai imam.

Lewat dekrit tersebut, Paus ingin membawa stabilitas pengakuan publik terhadap peran yang sudah dilakukan oleh wanita untuk Gereja Katolik.