Menerima Kekurangan Pasangan Membantu Meminimalisir Konflik, Ikuti 5 Caranya Ini

YOGYAKARTA – Hubungan berpasangan yang sudah terjalin lama, bukan tak mungkin mengalami banyak konflik tak terselesaikan. Akar pemecahan masalah kadang mendasar, tetapi berkaitan dengan sifat atau perilaku bawaan pasangan yang sulit untuk diubah. Alih-alih memaksakan diri untuk mengubahnya, menurut saran penulis dan peneliti terkait psikologi positif dan klinis, Alice Boyes, Ph.D., lebih baik berusaha menerima kekurangan pasangan Anda dengan cara berikut ini.

1. Evaluasi tentang seberapa serius kekurangan pasangan Anda

Kalau kekurangan hanya sebatas sulit dalam hal ketepatan waktu membalas pesan dari Anda, mungkin tidak berpengaruh serius pada kondisi tertentu. Meskipun ini bisa membuat Anda kesal karena lama menunggu, tetapi cobalah mengevaluasi hal sebaliknya. Yaitu tentang seberapa besar pasangan Anda bisa diandalkan secara emosional dan kualitas baik lainnya. Ini ternyata lebih penting daripada mengelola waktu untuk cepat mengakses ponselnya membalas pesan Anda.

2. Akui kekurangan Anda sendiri

Dalam hubungan, mudah untuk melihat segala sesuatu melalui sudut pandang Anda sendiri. Anda mungkin melihat betapa menjengkelkannya pasangan Anda, tetapi dengan mudah melupakan semua hal-hal kecil yang membuat Anda kesulitan menerimanya. Maka saran Boyes dilansir Psychology Today, Senin, 25 September, tuliskan apa saja tiga kualitas menantang yang Anda miliki dan membuat pasangan Anda ingin Anda memperbaikinya, namun Anda tidak tertarik untuk melakukannya. Tuliskan ini secara implisit atau eksplisit. Misalnya, saya cukup cerewet dan suka mengontrol, dan pasangan saya cukup menerima sifat-sifat ini.

Ilustrasi cara menerima kekurangan pasangan (Freepik/bearfotos)

3. Pertimbangkan kenapa kekurangan pasangan membuat Anda terganggu

Kalau pasangan Anda sering terlambat membalas pesan atau gagap teknologi, mungkin membuat Anda khawatir dan cemas. Namun, kalau pasangan Anda sendiri tidak merasakan stres dengan perilakunya tersebut, artinya Anda perlu mengenali kenapa Anda merasa cemas. Mungkin Anda terganggu dengan perilaku pasangan tersebut karena mengaktifkan kecemasan Anda.

Orang yang cenderung mengambil terlalu banyak tanggung jawab yang sering kali disertai dengan rasa cemas dan frustrasi pada diri sendiri karena tidak tahu cara mengubah pasangannya. Ini adalah salah satu jenis makna tambahan yang perlu dilepaskan. Jika pasangan Anda tidak mengubah perilaku kecil yang menyebalkan, itu tidak berarti apa-apa bagi Anda, jadi jangan mempersonalisasikannya.

4. Pertimbangkan nilai objektif dan subjektif

Kalau Anda termasuk orang yang selalu update dan membalas pesan dengan cepat, ini bukan nilai objektif yang harus dimiliki setiap orang. Jika pasangan Anda tidak melakukannya, mungkin karena nilai yang ia pegang berbeda. Maka, dengan mengetahui nilai masing-masing yang dipegang, Anda dan pasangan bisa lebih menghargai kekurangan.

Ilustrasi cara menerima kekurangan pasangan (Freepik)

5. Melihat pilihan praktis

Jika pasangan Anda tidak mau berubah secara mendasar, lalu apa pilihan Anda selain tetap merasa jengkel dan frustasi? Tentu ada kalanya Anda harus melihat pilihan praktis. Ini dapat membantu Anda meminimalkan dampak kekurangan dan kelemahan yang pasangan Anda miliki.

Memecahkan masalah memang bukan hal mudah. Tetapi kalau kekurangan pasangan terlampau mengganggu Anda, cobalah merencanakan segala sesuatunya bersama-sama. Misalnya, kalau pasangan Anda sulit tepat waktu, maka supaya tidak terlambat harus merencanakan sampai di tempat 30 menit sebelumnya. Ini dilakukan untuk mencegah dampak paling signifikan terjadi.

Menerima kekurangan pasangan bukan proses yang bisa dilakukan satu kali saja. Ini merupakan proses berkelanjutan sampai Anda bisa menerima kekurangan pasangan tanpa diikuti rasa frustasi dan cemas lagi.