LG Chem dan Huayou Group Investasi Pabrik Bahan Baterai Mobil Listrik di Maroko dan Indonesia

JAKARTA - LG Chem Ltd dari Korea Selatan mengumumkan kemitraan dengan Youshan, sebuah anak perusahaan dari Huayou Group di China. Mereka akan membangun pabrik bahan baterai mobil listrik (EV) di Maroko.

Pabrik ini diharapkan memulai produksi pada tahun 2026 dan akan fokus pada produksi material katoda berjenis lithium-phosphate-iron (LFP) sebanyak 50.000 ton metrik setiap tahunnya. Jumlah tersebut cukup untuk memasok baterai mobil listrik untuk sekitar 500.000 mobil listrik kelas entry.

LG Chem juga merencanakan untuk membangun dua fasilitas lainnya di Indonesia, yaitu pabrik pendahulu dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 50.000 ton dan pabrik ekstraksi hidroksida campuran dari bijih nikel untuk produksi pendahulu.

Langkah ini memungkinkan LG Chem untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat untuk baterai LFP yang lebih terjangkau. Pasalnya  industri otomotif semakin giat dalam upaya menghasilkan mobil listrik yang lebih terjangkau. Baterai adalah salah satu komponen paling mahal dalam kendaraan listrik.

Katoda LFP yang diproduksi di pabrik Maroko akan dipasok ke pasar Amerika Utara dan menerima subsidi dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi Amerika Serikat (IRA) karena Maroko adalah mitra perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.

IRA dirancang untuk mengurangi ketergantungan Amerika Serikat pada rantai pasokan dari China untuk kendaraan listrik. Ini mengharuskan setidaknya 40% dari nilai mineral penting yang digunakan dalam baterai otomotif berasal dari Amerika Serikat atau mitra perdagangan bebas untuk memenuhi syarat untuk kredit pajak sebesar  3.750 dolar AS (Rp57,5 juta) per kendaraan. Korea Selatan memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.

LG Chem dan Youshan perlu menyesuaikan saham ekuitas mereka masing-masing sesuai dengan pedoman Departemen Keuangan Amerika Serikat tentang "entitas asing yang patut dicurigai," yang ditujukan terutama kepada China.

Departemen Keuangan Amerika Serikat belum memberikan definisi yang pasti tentang "entitas asing yang patut dicurigai" dan bagaimana hal itu akan diterapkan.

Selain itu, LG Chem juga mengumumkan rencana investasi tambahan dengan Huayou Cobalt untuk membangun pabrik konversi lithium di Maroko. Mereka menargetkan memulai produksi massal pada tahun 2025 dengan kapasitas tahunan sebanyak 52.000 ton lithium.