Desak Pengakuan Hak Negaranya, Presiden Abbas: Apa Bahayanya Jika Palestina Memeroleh Keanggotaan Penuh PBB?

JAKARTA - Presiden Mahmoud Abbas menyerukan kembali pengakuan internasinoal terhadap Negara Palestina, sehingga bisa memeroleh keanggotaan penuh Perserikatan Bangsa Bangsa, saat berpidato di Majelis Umum PBB di Markas PBB New York, Hari Kamis.

"Apa bahaya yang ditimbulkan jika Negara Palestina memeroleh keanggotaan penuh di PBB?" tanya Presiden Abbas, melansir situs PBB, Jumat 22 September.

Lebih lanjut Presiden Abbas mengatakan, Ia datang membawa perjuangan Rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan, mengingatkan Majelis akan tragedi yang disebabkan oleh Nakba 75 tahun yang lalu dan dampaknya terus diperburuk oleh pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Untuk itu, Pemimpin Palestina mendesak Majelis Umum untuk menetapkan tanggal 15 Mei setiap tahun sebagai hari internasional untuk memperingati Nakba, mengenang ratusan ribu warga Palestina yang terbunuh, terpaksa mengungsi dan rumahnya dihancurkan.

Dia juga meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya dengan penuh keberanian, menerapkan resolusi untuk mengakui hak-hak Palestina.

Diketahui, Israel tengah berupaya untuk menormalisasi hubungannya dengan Arab Saudi, salah satu negara yang menjadi pembela Palestina, dengan jembatan Amerika Serikat. Jika terealisasi, itu bisa mengubah peta politik Timur Tengah.

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman tidak menampik, jika hubungan negaranya dengan Israel semakin dekat. Namun, baik Pangeran MBS maupun Amerika Serikat menekankan kembali penyelesaian masalah Palestina, mendapatkan keuntungan dalam kesepakatan apapun.

"Bagi kami, masalah Palestina sangat penting. Kami perlu menyelesaikan bagian itu," jelasnya,ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mendapatkan perjanjian normalisasi, seperti dilansir dari Reuters 21 September.

"Dan kami memiliki strategi negosiasi yang baik hingga saat ini," tandas Pangeran MBS.

"Kita harus melihat ke mana kita akan melangkah. Kami berharap hal ini akan mencapai titik yang akan memudahkan kehidupan rakyat Palestina dan menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah," kata Pangeran MBS.