Pj Walkot Makassar Lelang Jabatan Jelang Danny Pomanto Dilantik, Dikritik DPRD Buang-buang Anggaran
MAKASSAR - Lelang jabatan kepala dinas di Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan dikritik keras DPRD.
Kritikan datang dari anggota Komisi A bidang hukum dan pemerintahan Kasrudi. Menurutnya, lelang jabatan jelang masa akhir jabatan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin hanya buang-buang anggaran. Apalagi Danny Pomanto bakal segera dilantik menjadi wali kota Makassar.
"Lelang jabatan itu kami dari komisi A, kami tahu bahwa itu ada anggarannya. Itu uang rakyat, nah ini yang dilelang sekarang ini bukan kepentingan rakyat. Tidak ada gunanya lelang jabatan sekarang, ada wali kota dan itu akan melelang juga kembali," ujar Kasrudi, kepada VOI, Jumat, 5 Februari.
Lelang jabatan yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Makassar dinilai tak sejalan dengan visi-misi dari Prof Rudy Djamaluddin. DPRD menyebut ada kemungkinan pejabat eselon II akan diganti setelah Dany Pomanto-Fatmawati Rusdi resmi dilantik.
"Jadi kalau saya mengimbau ASN, yang mau mendaftar sekali-kali percuma mendaftar, kalau pun lulus diganti lagi kembali, kan ada wali kota terpilih yang akan melakukan itu," jelas dia.
Dia menyarankan memanfaatkan anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19. Sebab proses seleksi pejabat eselon II membutuhkan anggaran besar.
"Kenapa pak Pj mau mengeluarkan anggaran d isitu? Sedangkan Makassar ini sedang COVID-19 dan banjir, sebaiknya pak Pj urus itu," kata Kasrudi.
Pemerintah Kota Makassar membuka seleksi promosi terbuka atau lelang jabatan untuk pejabat eselon II. Ad apun rangkaian proses lelang dimulai, Jumat, 5 Februari.
Ada 8 jabatan dilelang yakni
1. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD).
2. Badan Pengelolaan dan Keuangan Aset Daerah (BPKAD).
3. Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
4. Dinas Pekerjaan Umum (PU).
5. Dinas Penataan Ruang.
6. Dinas Pendidikan (Disdik),
7. Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2),
8. Sekretaris DPRD Kota Makassar.
Baca juga:
Mereka yang lulus seleksi administrasi akan mengikuti tes kompetensi yang dimulai 9 Februari, lalu tes kompetensi bidang atau wawancara pada 10 Februari, penyampaian hasil seleksi pada 11 Februari, dan terakhir pengumuman seleksi di tanggal 15 Februari.
Setelah rangkaian proses dimulai dengan pengumuman dibukanya lelang jabatan. Selanjutnya, pendaftaran dan penerimaan berkas pada 6 sampai 8 Februari, seleksi administrasi pada 8 Februari, dan pengumuman seleksi administrasi di 9 Februari.
Informasi tersebut tertuang dalam surat pengumuman yang dikeluarkan oleh Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka. Dengan nomor 03/PANSEL-JPTP/II/2021 Tentang 'Seleksi Promosi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkup Pemkot Makassar.
ASN di lingkup kerja mana pun dibolehkan mendaftar. Namun masih berada dalam area kerja di Sulsel dan diutamakan mereka yang bekerja di Pemkot Makassar.
Untuk usia paling tinggi 56 tahun dan memiliki pangkat atau golongan minimal pembina IV/a, serta pernah menduduki jabatan administrator atau fungsional.
Dalam pengumuman yang ditandangani Ketua Pansel Lelang Terbuka, Syamsul Alam ditulis bahwa pada 11 Februari, hasil seleksi dari panitia seleksi disampaikan kepada pejabat pembina kepegawaian (PPK). Ialah dalam hal ini Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.