Isu Kelompok Sempalan KKB Papua 'Kodap 35 Bintang Timur' Kuasai Oksibil, Kapolda Papua Membantah
TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri memastikan KKB tidak menguasai Oksibil, ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Hal ini disampaikan Fakhiri menyusul rentetan serangan KKB kepada warga sipil dan petugas polisi.
"Wilayah itu masih kita dikuasai dan amankan jadi tidak benar bila ada yang menyatakan KKB menguasainya, " tegas Fakhiri di Timika, dilansir dari Antara, Selasa, 19 September.
Polda Papua menambahkan sejumlah personel untuk memperkuat termasuk menyisir adanya kelompok KKB di lokasi.
Fakhiri menegaskan, aksi kriminal KKB tak bisa dibiarkan begitu saja sehingga harus dilakukan penegakan aturan.
"Kejadian yang berulang di wilayah Pegunungan Bintang harus segera dihentikan, apalagi mulai bulan Oktober sudah masuk persiapan pemilu 2024," kata dia.
Kelompok kriminal yang melakukan aksi kejahatan terhadap warga menyebut diri mereka
'Kodap 35 Bintang Timur.' Ini merupakan kelompok baru, sempalan KKB di Kiwirok. Wilayah Kiwirok makin kondusif sehingga mereka berpindah ke wilayah lain.
Fakhiri menyebutkan, bila petugas melakukan pengejaran, kelompok ini bakal lari ke distrik sekitar dan kembali berulah. Jenderal bintang dua ini mengecam aksi kriminal yang dilakukan terhadap warga sipil.
Sebelumnya, kontak tembak antara Satgas Damai Cartenz dengan KKB di Serambakon, Senin kemarin menewaskan seorang anggota Brimob asal Polda Sulawesi Utara, Briptu Agung.
Berlanjut Senin petang, kelompok ini menembak warga sipil di kampung Oksop.
Baca juga:
- Petugas Satpol PP Pegubin Selamat Berkat Helm Saat Dicegat KKB Papua Lengkap dengan Senpi Laras Panjang
- KKB Tembak Dua Warga Distrik Oksibil Saat Siapkan Makan Malam
- Briptu Agung yang Gugur Saat Kontak Tembak dengan KKB Papua Alami Luka Tembak di Punggung, Tercatat Anggota Brimob Polda Sulut
- Komisi II DPR-Pemerintah Sepakati Revisi UU IKN Dibawa ke Paripurna
Tak berhenti disitu, pada Selasa pagi, 19 September, KKB menghadang, menembaki dan menganiaya seorang ASN Pemda Pegunungan Bintang hingga mengalami luka.