Kasus Penyalahgunaan 2.310 Liter BBM Solar di Melawai Kalbar, Polisi Datangkan BPH Migas
KALBAR - Kepolisian Resor (Polres) Melawi bakal mendatangkan saksi ahli dalam penanganan perkara kasus penyalahgunaan 2.310 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi di Melawi yang melibatkan dua tersangka inisial BHN dan SKD.
Kapolres Melawi AKBP Muhammad Syafi'i mengatakan saksi yang dihadirkan dari Jakarta berasal dari Badan Pengatur Hilir minyak dan gas bumi (BPH Migas).
"Dua tersangka dan barang bukti sudah kami tahan dan kami akan memeriksa saksi ahli BPH Migas Jakarta memperkuat penanganan perkara tersebut," katanya di Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 19 September, disitat Antara.
Menurut dia, pengungkapan penyimpangan BBM jenis solar di Dusun Tahlut Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi berawal dari informasi masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh jajaran Satuan Reskrim Polres Melawi.
Selain menetapkan dua tersangka, Polres Melawi juga mengamankan dan menyita barang bukti sembilan drum berisi 2.310 liter minyak solar, satu unit m sin robin warna kuning dan selang serta satu lembar nota penjualan BBM jenis solar.
"Tempat kejadian perkara sudah kami pasang garis polisi dan berstatus quo," ucap Syafi'i.
Baca juga:
- Meski Ingin Warga Cetak Ulang KTP DKI Jadi DKJ, Pemprov Akui Stok Blangko Terbatas
- Virly Virginia, Talent Rumah Produksi Film Porno Penuhi Pemeriksaan di Polda Metro
- Polri Kirim 140 Personel Jalani Misi Perdamaian Dunia di Afrika Tengah
- Eks Dirut PT TransJakarta Kuncoro Wibowo Resmi Ditahan KPK Gegara Korupsi Bansos Beras PKH
Disebutkan Syafi'i, dalam perkara itu diterapkan kedua tersangka dijerat pasal 55 Undang-Undang nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja perubahan atas Undang-Undang nomor 22 Tahun 2021 Tentang Minyak dan Gas Bumi.
"Kami pastikan proses hukum perkara BBM itu lanjut sesuai aturan berlaku," kata Syafi'i.