Kepolisian Masih Tutup Satu Ruangan Benda Bersejarah di Museum Nasional
JAKARTA - Ratusan orang dari tim Museum Nasional Indonesia dikerahkan untuk proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A yang terdampak kebakaran. Evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan.
"Proses evakuasi sejumlah artefak berharga dan bersejarah dari dalam Gedung A dilakukan bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra dalam keterangan yang diterima VOI, Selasa, 19 September.
Mahendra mengatakan, pascakebakaran, pihaknya membentuk tim investigasi dan evakuasi lintas unit terkait penutupan enam ruangan yang terdampak oleh Puslabfor.
"Penutupan terbatas pada satu ruangan terdampak untuk investigasi lebih lanjut. Sementara proses evakuasi dan pemindahan koleksi benda bersejarah perlahan dilakukan pada kelima ruangan lainnya," katanya.
Proses evakuasi koleksi bersejarah dari area terdampak kebakaran dilakukan mulai Senin kemarin, 18 September.
"Evakuasi dari area terdampak ke ruangan penyimpanan sementara didampingi oleh pihak kepolisian. Kita melakukan inventarisasi untuk memastikan bahwa setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat dan akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan ini," ucapnya.
Mahendra menjelaskan, kerusakan koleksi bersejarah akibat kebakaran pun bervariasi.
"Beberapa di antaranya tidak mengalami kerusakan atau utuh, sementara yang lain mengalami tingkat kerusakan yang bervariasi," katanya.
Baca juga:
Proses evakuasi dilakukan dengan mengerahkan tim tenaga ahli khusus untuk mengangkat puing. Proses tersebut, sambungnya, tetap diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi agar dapat mencermati dan mengambil tindakan yang tepat perihal proses pengangkatan koleksi sejarah maupun material bangunan yang terbakar.
"Diperlukan beberapa alat berat dan teknik pengangkatan atap gedung yang rusak untuk proses evakuasi dan penyelamatan koleksi benda bersejarah yang berada di ruangan terdampak," paparnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat juga membentuk tim gabungan dalam penanganan kebakaran di Museum Nasional Indonesia. Tim gabungan itu berasal dari Pusat Laboratorium Forensik, penyidik Polda, penyidik Polres dan ahli artefak ataupun sejarah.
"Langkah saat ini, kami mengevakuasi barang - barang bernilai sejarah yang masih bisa kita selamatkan. (lokasi evakuasi sisa koleksi benda terdampak kebakaran) Nanti tim dari museum yang menentukan (lokasi tempatnya)," kata Kombes Komarudin kepada wartawan.
Sementara tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) bertugas mencari asal muasal titik api.
"Tim Labfor yang mengamati titik api, mulainya dari mana," ucapnya.