Otoritas Terusan Panama akan Kurangi Jumlah Kapal yang Melintas Jika Kekeringan Terus Berlanjut
JAKARTA - Terusan Panama dapat mengurangi jumlah maksimum transit kapal harian yang diizinkan, jika kekeringan tahun ini terus berlanjut, kata administrator jalur air tersebut.
Antrean kapal menunggu untuk melewati terusan lintas samudera, yang menangani sekitar 5 persen perdagangan dunia saat ini cukup banyak. Pemerintah mulai membatasi draf kapal dan izin perjalanan harian pada tahun ini untuk menghemat air.
Banyak kapal harus meringankan muatannya sebelum melintas, sementara biaya pengangkutan meningkat menjelang musim belanja Natal, melansir Reuters 13 September.
Saat ini terdapat 32 kapal yang diizinkan transit setiap hari, turun dari 36 kapal dalam kondisi normal. Draf kapal maksimum dibatasi hingga 44 kaki, turun dari 50 kaki.
Untuk mengurangi antrean, kanal tersebut baru-baru ini mengubah sistem reservasinya, untuk memungkinkan lebih banyak kapal yang tidak memesan untuk lewat dan memprioritaskan kapal yang menunggu paling lama.
Hingga Selasa, 116 kapal menunggu untuk lewat di Panama, turun dari 160 kapal pada awal Agustus. Waktu tunggu maksimum adalah 14 hari, turun dari 21 hari pada bulan lalu, menurut data resmi.
Kepala Otoritas Terusan Panama Ricaurte Vasquez mengatakan, pihaknya akan memilih untuk mengurangi transit harian jika diperlukan, sebelum merencanakan pengurangan lebih lanjut pada rancangan kapal resmi, yang akan berdampak paling besar pada pengirim barang.
Pembatasan perjalanan tidak direncanakan untuk bulan ini. Namun dalam anggarannya untuk tahun fiskal yang dimulai pada Bulan Oktober, kanal tersebut memperkirakan kemungkinan pengurangan menjadi 30-31 transit setiap hari, tambahnya.
Fenomena cuaca El Niño "sangat parah tahun ini. Suhu panas terjadi di Pasifik dan Atlantik secara bersamaan," kata Vasquez kepada wartawan dalam penjelasannya.
"Kami mengantisipasi bahwa dalam beberapa bulan mendatang, jika tidak ada hujan yang signifikan, kami harus bersiap," tandasnya.
Sementara itu, ketinggian air di Danau Gatun, yang mengaliri saluran air tersebut, berada pada 24,2 meter (79,7 kaki) pada minggu lalu, turun dari 26,6 meter pada bulan September dalam beberapa tahun terakhir.
Jika kekeringan berlanjut lebih dari 12 bulan, kanal tersebut mungkin terpaksa merekayasa cuaca, yang dapat memicu pembatasan tambahan, tambah Vasquez.
"Kami tidak yakin kanal itu akan menghentikan operasinya," tandasnya.
Panama pada akhirnya harus mengubah cara air mengalir ke Danau Gatun untuk mengamankan cukup air untuk kanal tersebut, yang menggunakan 50 juta galon (190 juta liter) air tawar untuk setiap kapal yang melewatinya.
“Kami sangat bersemangat bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membuat pengaturan yang mengarah pada pembangunan waduk tambahan,” kata Vasquez.
Baca juga:
- China Negara Pertama yang Tunjuk Dubes Sejak Taliban Berkuasa, Beijing: Kebijakan Tiongkok Soal Afghanistan Jelas
- Presiden Putin Sebut Rusia dan Korea Utara Dorong Perdamaian hingga Kemakmuran di Kawasan
- Sebut Rusia Sedang Lakukan Perjuangan Suci, Kim Jong-un Dukung Setiap Keputusan Presiden Putin
- Galangan Kapal Strategis Rusia di Krimea Terbakar Akibat Serangan Rudal dan Speedboat
Proyek yang diusulkan, yang memerlukan perubahan undang-undang dan harus diserahkan ke kongres, dapat dilelang tahun depan.
Para ahli telah memperingatkan tentang gangguan perdagangan maritim menjelang periode yang lebih kering tahun depan.
Mereka mengatakan, potensi awal musim kemarau di Panama dan suhu yang lebih panas dari rata-rata, dapat meningkatkan penguapan dan mengakibatkan tingkat air yang hampir mencapai rekor rendah pada Bulan April.