Gempa M 5,1 Laut Jawa Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 di wilayah utara Jawa Tengah (Jateng) akibat aktivitas tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (deep focus) akibat adanya aktivitas slab pull atau tarikan extensional Lempeng Indo-Australia ke bawah pengaruh gaya gravitasi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu 13 September, disitat Antara.
Ia mengatakan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 6,02 lintang selatan dan 110,09 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah barat laut Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 666 km.
Daryono mengemukakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa yang terjadi pada pukul 12.34 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Dalam analisis BMKG, Daryono juga memutakhirkan informasi gempa yang pada awalnya berkekuatan magnitudo 5,3 menjadi magnitudo 5,1.
Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Jepara dan Kendal dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
Baca juga:
- Tak Hanya Pidana, Jaksa Tuntut Lukas Enembe Bayar Uang Pengganti Rp47,8 Miliar
- Lukas Enembe Dituntut 10 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Bawa Cak Imin, Anies Terang-terangan Minta Restu PKS soal Pendamping di Pilpres 2024
- Libur Pemilu 2024 Diatur Keppres, Menpan RB Buka Peluang Cuti Bersama Jika Pilpres 2 Putaran
Ia menyampaikan hingga pukul 12.50 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.