Senators AS Ajukan RUU untuk Larang Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Iklan Politik Palsu
JAKARTA - Dua senator dari Partai Demokrat dan dua senator dari Partai Republik Amerika Serikat pada Selasa, 12 September, memperkenalkan legislasi untuk melarang penggunaan kecerdasan buatan yang menciptakan konten yang secara palsu menggambarkan kandidat dalam iklan politik untuk memengaruhi pemilihan federal.
Pihak berwenang di seluruh dunia sedang berjuang untuk mengatur dan melegislasikan masalah terkait kecerdasan buatan seiring dengan meningkatnya popularitas layanan seperti ChatGPT.
Para ahli mengatakan bahwa penyebaran alat kecerdasan buatan dapat membuatnya lebih mudah, misalnya, untuk melakukan kampanye peretasan massal atau membuat profil palsu di media sosial untuk menyebarkan informasi palsu dan propaganda.
Baca juga:
- Ternyata Begini Cara Membaca Pesan Telegram Tanpa Ketahuan oleh Pengirim
- Nintendo bakal Hentikan Penambahan Konten Baru ke Mario Kart Tour
- Daftar Lengkap Roster Timnas Esports Indonesia di Asian Games Hangzhou
- Pembaruan Meta Quest Hadirkan Fitur Pembatalan Pesan, Penyesuaian Avatar, dan Masih Banyak Lagi
Senator Demokrat, Amy Klobuchar, ketua Komite Senat untuk Aturan dan Administrasi; dan Chris Coons, yang memimpin subkomite hak kekayaan intelektual di komite yudisial, bersama dengan senator-senator Republik Josh Hawley dari subkomite privasi Komite Yudisial; dan Susan Collins, wakil ketua Komite Penganggaran, menyerukan tindakan dalam sebuah pernyataan bersama.
"Pengajuan rancangan undang-undang ini akan ... melarang distribusi audio, gambar, atau video yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan secara material yang menyesatkan, yang berkaitan dengan kandidat federal dalam iklan politik atau iklan isu tertentu untuk memengaruhi pemilihan federal atau penggalangan dana," demikian pernyataan tersebut, seperti dikutip Reuters.