Bagikan:

JAKARTA - Adobe, IBM, Nvidia, dan lima perusahaan lainnya telah menandatangani komitmen sukarela yang mengatur kecerdasan buatan (AI) yang dicanangkan oleh Presiden AS Joe Biden, yang memerlukan langkah-langkah seperti memberi watermark pada konten yang dihasilkan oleh AI. Hal ini diumumkan oleh Gedung Putih pada Selasa, 12 September.

Komitmen awal, yang diumumkan pada bulan Juli, bertujuan untuk memastikan bahwa kekuatan AI tidak digunakan untuk tujuan yang merusak. Google, OpenAI, dan mitra OpenAI, Microsoft, telah menandatangani komitmen tersebut pada bulan Juli.

"Presiden telah menjelaskan: manfaatkan keuntungan dari AI, kelola risikonya, dan bergerak cepat - sangat cepat," kata Kepala Staf Gedung Putih Jeff Zients dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters. "Dan kami sedang melakukan hal itu dengan bermitra dengan sektor swasta dan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk menyelesaikannya."

Lima perusahaan lain yang menandatangani komitmen tersebut adalah Palantir, Stability, Salesforce, Scale, dan Cohere.

Sejumlah perusahaan diharapkan menghadiri pertemuan di Gedung Putih pada hari Selasa dengan Menteri Perdagangan Gina Raimondo dan Zients untuk membahas topik ini.

Komitmen sukarela yang didukung oleh pemerintahan Biden dianggap sebagai langkah sementara mengingat bahwa Kongres telah melakukan diskusi tentang potensi legislasi terkait AI tetapi belum ada yang diusulkan dan belum ada yang menjadi undang-undang yang signifikan. Gedung Putih juga telah bekerja pada perintah eksekutif terkait AI.