Apple Akan luncurkan iPhone 15 dengan Peningkatan Terkait Pengisian Baterai dan Teknologi Kamera
JAKARTA -Apple diperkirakan akan mengumumkan lini iPhone 15 terbaru pada Selasa, 12 September sambil menghadapi pertanyaan tentang akses pasar di China dan persaingan yang mengintai perusahaan terdaftar paling berharga di dunia ini.
iPhone menyumbang lebih dari separuh dari total penjualan Apple sebesar 394,3 miliar dolar AS (Rp6.052 triliun) tahun lalu, namun menghadapi tantangan baru dalam menjual produknya di China, yang merupakan pasar terbesar ketiga bagi perusahaan asal Cupertino, California ini.
Telepon terbaru Apple diperkirakan akan memiliki port pengisian baru, kasus berbahan titanium, dan kamera yang ditingkatkan. Namun, peluncuran ini muncul di tengah keputusan pemerintah China yang telah memperluas beberapa pembatasan terkait penggunaan iPhone.
Apple juga harus bersaing dengan Huawei Technologies, yang merupakan saingan utama Apple di pasar smartphone premium China hingga pengendalian ekspor Amerika Serikat merusak bisnis ponsel Huawei pada tahun 2019. Pekan lalu, Huawei mulai menjual Mate 60 Pro, ponsel kelas atas yang menggunakan chip buatan China yang beberapa anggota parlemen AS percayai diproduksi melanggar pembatasan perdagangan AS.
Huawei ingin unggul dari Apple dengan menambahkan fitur tambahan seperti panggilan satelit yang bergantung pada jaringan yang didukung pemerintah China. Lini iPhone saat ini juga memiliki kemampuan satelit, meskipun mereka dimaksudkan hanya untuk situasi darurat.
Apple diperkirakan akan fokus pada lini produk baru mereka. Perubahan terbesar bagi sebagian besar pelanggan Apple akan menjadi beralih dari kabel pengisian "Lightning" milik Apple ke USB-C, standar yang sudah digunakan Apple pada laptop dan beberapa iPad kelas atas.
Apple dipaksa untuk melakukan perubahan ini oleh regulasi Eropa, tetapi analis percaya bahwa perusahaan ini akan memposisikan perubahan tersebut sebagai peningkatan, memanfaatkan kecepatan transfer data yang lebih cepat untuk mentransfer video berkualitas tinggi yang dibuat dengan iPhone.
Para analis juga mengharapkan teknologi kamera "periskop" baru yang dapat memberikan ponsel kemampuan zoom yang lebih baik dan kasus berbahan titanium, serta chip yang ditingkatkan. Lensa "periskop" seperti ini dapat menggunakan cermin atau prisma untuk mendapatkan lensa yang lebih panjang tanpa harus membuat modul kamera menjadi lebih besar.
Pertanyaan terbesar pada hari ini adalah apakah Apple akan menyimpan fitur-fitur tersebut hanya untuk perangkat puncak baru dan melakukan peningkatan kecil pada model-model yang lebih murah.
Apple diperkirakan akan meningkatkan harga rata-rata per telepon yang dijual untuk meningkatkan pendapatannya, tetapi pertanyaannya adalah apakah hal tersebut akan dilakukan dengan menaikkan harga secara umum atau hanya pada versi premium.
Pasar smartphone global telah merosot dari pengiriman total 294,5 juta telepon menjadi 268 juta pada kuartal kedua, tetapi pengiriman Apple mengalami penurunan yang paling sedikit dibandingkan produsen smartphone utama lainnya, turun dari 46,5 juta telepon menjadi 45,3 juta, menurut data dari Counterpoint Research.
Baca juga:
- Ternyata Begini Cara Membaca Pesan Telegram Tanpa Ketahuan oleh Pengirim
- Nintendo bakal Hentikan Penambahan Konten Baru ke Mario Kart Tour
- Daftar Lengkap Roster Timnas Esports Indonesia di Asian Games Hangzhou
- Pembaruan Meta Quest Hadirkan Fitur Pembatalan Pesan, Penyesuaian Avatar, dan Masih Banyak Lagi
"Kenyataannya adalah, kita berada dalam pasar smartphone yang sangat lesu," kata Bob O'Donnell, kepala TECHnalysis Research.
O'Donnell mengatakan bahwa ia juga akan mencari petunjuk tentang rencana Apple terkait apa yang dikenal sebagai kecerdasan buatan generatif, tren teknologi di balik aplikasi seperti ChatGPT dari OpenAI dan teknologi asisten "Copilot" milik Microsoft untuk perangkat lunak Office-nya.
Para analis telah beberapa kali meminta Apple tentang rencana-rencananya terkait teknologi tersebut, tetapi perusahaan ini belum memberikan petunjuk yang banyak, kecuali komentar dari CEO Tim Cook pada bulan Juli bahwa pekerjaan rahasia perusahaan dalam teknologi tersebut sedang meningkatkan pengeluaran penelitiannya.
"Akankah Apple memberikan bocoran mengenai bentuk lebih lanjut dari Siri? Itu akan menjadi sesuatu yang akan menimbulkan kegembiraan," kata O'Donnell.