Kemenperin Teken MoU dengan Korea Selatan untuk Perkuat Transformasi Digital

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani MoU kerja sama dengan Korea Selatan untuk memperkuat transformasi digital.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SDM Industri, Arnes Lukman yang mewakili Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan dengan National IT Industry Promotion Agency (NIPA) Republik Korea.

"Karena luasnya peluang manfaat kerja sama ini, kami mengharapkan setelah penandatanganan MoU dapat dibicarakan bersama rencana implementasi kegiatan," kata Arnes dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, pada Minggu, 10 September.

Arnes menambahkan, saat ini Korea Selatan menduduki peringkat ketujuh realisasi investasi di Indonesia pada periode Januari-September 2022, yakni sebesar 1,66 miliar dolar AS dengan total 4.016 proyek.

Oleh karena itu, kedua pemimpin negara sepakat untuk meningkatkan status kemitraan menjadi special strategic partnership.

"Tentunya investasi ini berkontribusi besar dalam pembangunan industri dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia," ujarnya.

Ada sejumlah program kerja sama yang akan dilaksanakan, yakni pertukaran informasi, promosi pertukaran bisnis dan teknologi, transfer ilmu termasuk pengiriman tenaga ahli, mendorong transformasi digital pada industri manufaktur, mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komputer (TIK) pada satuan pendidikan, hingga menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan acara bersama di bidang yang menjadi kepentingan bersama.

"NIPA sendiri berupaya meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ucap Arnes.

Sebagai informasi, NIPA sendiri merupakan organisasi pemerintah Korea Selatan di bawah Dewan Riset Nasional (NRC) yang menaungi Science and Technology Policy Institute (STEPI) Korea.

Sebelumnya, Kemenperin telah bekerja sama dengan STEPI dalam lingkup lima sektor, yakno electric vehicle, digital transformation, digital startup, smart factory, dan AR/VR.