Polres Bengkalis Kejar Perampok Rumah Mewah Pukul dan Sayat ART hingga Tewas

RIAU - Polisi memburu pelaku perampokan rumah mewah di Kota Bengkalis Riau yang menewaskan asisten rumah tangga (ART). Perampokan terjadi Jumat 8 September sekitar pukul 07.00 WIB.

"ART-nya ada dua orang di rumah tersebut, dan dari laporan tersebut kita langsung melakukan pengepungan dan menyisir sekeliling rumah mencari pelaku dan namun tidak ditemukan. Dari rekaman CCTV, ternyata pelaku sudah keluar melalui pintu samping sebelum kita datang," kata Kepala Polres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro di Bengkalis, Provinsi Riau, Jumat 8 September, disitat Antara.

Setyo menjelaskan ART inisial SR (35) meninggal dunia akibat pukulan benda tumpul dan sayatan pisau pada bagian muka.

Sedangkan satu lagi ART di rumah itu selamat dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bengkalis.

Petugas yang mendatangi lokasi kejadian mendapatkan informasi pelaku perampokan masih di dalam rumah milik pengusaha tersebut.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan ciri-ciri pelaku tinggi badan sekitar 170 cm, menggunakan kaos oblong hitam celana jeans kebiruan, memakai tutup kepala dan membawa tas gendong.

"Perawakannya berkulit putih, rambut ikal, badan kurus dan umur sekitar 30 tahun," ungkap Setyo.

Kronologis kejadian bermula pada Jumat 8 September sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku masuk lewat pagar belakang rumah pengusaha milik Awi di Jalan Rumbia, Kota Bengkalis, Provinsi Riau.

Saat itu pelaku bersembunyi di gudang genset. Pelaku menunggu sampai adanya pihak pemilik rumah membuka pintu belakang.

Namun yang membuka pintu bagian dapur rumah itu adalah korban. Pelaku pun langsung menyekap dan melukai korban dengan sebilah pisau dan martil.

"Setelah korban dilumpuhkan pelaku selanjutnya melakban mulut dan mengikat tangan dan kaki korban. Korban yang bersimbah darah tersebut diseret masuk rumah," sebutnya.

Sekitar pukul 08.00 WIB, setelah mengeksekusi korban sampai tidak berdaya pelaku berdiam diri di kamar mandi. Selanjutnya keberadaan pelaku diketahui oleh Ema salah seorang ART yang hendak ke kamar mandi sehingga terjadi perkelahian antara keduanya.

Pelaku berkata kepada Ema akan melepaskan korban dengan syarat diam. Kemudian pelaku menggeledah laci-laci dan lemari yang berada rumah namun tidak menemukan barang-barang berharga dan kemudian melarikan diri.