Pembangunan IKN Dipuji Bos Stanford: Proyek Ambisius Menjadikan RI The Greatest
JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat apresiasi dari lembaga pendidikan internasional. Dean of the Stanford Doerr School of Sustainability Arun Majumdar mengatakan bahwa konsep berkelanjutan yang dipakai pemerintah Indonesia dalam mewujudkan IKN patut diapresiasi.
“Apa yang dilakukan Indonesia di Nusantara adalah sebuah ambisi untuk menjadi The Greatest,” ujarnya di Jakarta pada Jumat, 8 September.
Menurut Arun, tidak banyak atau bahkan hanya RI yang melakukan pemindahan ibu kota dengan memperhatikan prinsip sustainability.
“Ini adalah momentum bersejarah. Disini kita buktikan bahwa kita bisa membangun dengan mengedepankan aspek keberlanjutan serta sesuai dengan environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG,” tuturnya.
“Ini yang membuat Indonesia menjadi unik. Kita bisa menjawab tantangan dan menangkap kesempatan dari semangat di abad 21. Kami menjadi sangat tertarik dan merasa terhormat untuk bisa bekerja sama dalam proyek yang ambisius ini,” sambung Arun.
Baca juga:
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyampaikan Stanford bisa ambil bagian untuk membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menjaga lingkungan.
“Kita bisa bersama mengelola dampak perubahan iklim untuk mewujudkan IKN yang kuat,” katanya.
Bambang menyampaikan pula bahwa IKN tidak melulu soal Ibu Kota Negara. Disebutkan bahwa IKN bisa berarti Investation (Investasi), Knowledge (Ilmu Pengetahuan), dan Network (Jaringan). Ungkapan itu dia lontarkan sebagai semangat untuk mewujudkan pembangunan IKN secara komprehensif.
“Ini transformasi yang nyata untuk menyatukan investasi, ilmu pengetahuan dan jaringan dalam IKN,” kata dia.
Adapun, Stanford Doerr School of Sustainability bersama dengan Bakrie Grup akan menjadi partner pemerintah dalam pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang berprinsip berkelanjutan di Kalimantan.