Jokowi Ingatkan AS Gangguan di Asia Tenggara Bisa Ganggu Perekonomian
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Amerika Serikat (AS) segala gangguan yang terjadi di Asia Tenggara dapat mengacaukan ekonomi dan keamanan global.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi setelah mendampingi Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu, 6 September.
“Presiden juga menyampaikan bahwa stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama,” ucap Retno kepada wartawan dilansir ANTARA.
Pernyataan Jokowi itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik. Perebutan pengaruh itu dikhawatirkan mengancam kestabilan dan perdamaian di kawasan.
Dalam pertemuan puncak itu, Presiden Indonesia sebagai koordinator ASEAN–AS juga menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN-AS tidak hanya menguntungkan ASEAN, tetapi juga menguntungkan Amerika Serikat.
Karena itu, Jokowi mengingatkan bahwa semua mitra ASEAN harus mendukung sentralitas ASEAN dan menjauhkan persaingan yang tidak sehat, kata Retno.
Baca juga:
- Yenny Wahid Nilai Presiden Pengganti Jokowi Harus Paham Dinamika Politik: Pak Prabowo Punya Kemampuan Itu
- Presiden Jokowi-Iriana Berbusana Adat Betawi Saat Gala Dinner ASEAN
- Dikunjungi Yenny Wahid di Kediamannya, Prabowo Pamer Keakraban Usai Cak Imin Hengkang dari Koalisi
- Wapres AS Kamala Harris Puji Indonesia Mitra Kuat dalam Pemulihan di Myanmar
Presiden juga menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN–AS perlu diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan mengatasi perubahan iklim tanpa menghambat pembangunan negara-negara berkembang.
Sementara itu, AS yang dipimpin oleh Wakil Presiden Kamala Harris menyatakan bahwa Washington memiliki komitmen yang kuat terhadap Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, dan mendukung sentralitas ASEAN.
Harris menyebut AS mendukung pembangunan di Asia Tenggara melalui investasi pada infrastruktur dan ekonomi digital, serta meluncurkan inisiatif untuk mengatasi krisis iklim dan jaminan kesehatan di kawasan.