Menkes Budi Gunadi: Saya Pernah Terima Angpau saat Imlek
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku dirinya pernah menerima angpau dalam perayaan Hari Raya Imlek. Dia pun mengaku dirinya menerima angpau saat perayaan tersebut berlangsung.
Namun dia tidak merinci kapan penerimaan angpau itu. Hanya saja, dia menerima angpau sebelum menjadi pejabat negara.
"Saya sama-sama Pak Menteri Agama perna terima angpau juga. Tapi memang walaupun amplop merahnya yang seru, kan yang lebih seru yang di dalam amplopnya," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 4 Februari.
Nah, perayaan imlek saat ini bersamaan dengan pandemi COVID-19. Untuk itu dia mengimbau masyarakat dalam perayaan imlek tahun ini tidak memberikan angpau secara fisik.
Apabila masyarakat ingin memberikan angpau, sebaiknya dengan menstransfer. Dengan begini, keceriaan saat mendapatkan angpau tetap bisa terasa walaupun segala kegiatan seperti silaturahmi tak bisa dilakukan secara langsung.
"Kita juga bisa melakukan itu, dengan mengirimkan yang ada di amplop merahnya itu dengan digital dan sekarang sudah sangat mudah," tegasnya.
"Jadi cara baru (merayakan, red) Imlek lebih bagus juga kalau kita bisa melakukannya dengan transfer. Malah bisa lebih banyak itu, bapak ibu," imbuh dia.
Baca juga:
Kalaupun yang merayakan hari raya tersebut masih ingin mengirimkan amplop merah yang jadi ciri khas saat bagi-bagi angpau, hal ini tetap bisa dilakukan dengan menggunakan jasa ojek daring. Sehingga, bukan hanya bagi-bagi angpau, masyarakat lainnya juga bisa mendapatkan rezeki dari kegiatan ini.
"Nah, kirim amplopnya ada kertas, 'nanti sebentar lagi akan ditransfer sebesar ini'. Itu menarik juga," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah meminta agar perayaan imlek yang jatuh pada Jumat, 12 Februari mendatang dapat digelar secara sederhana dan kegiatan silaturahmi bisa dilakukan secara daring. Hal ini disebabkan karena masih terjadinya penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
"Karena situasinya berbeda, Indonesia dan dunia mengalami pandemi COVID-19 saya kira umat Konghucu atau yang merayakan juga harus mawas diri bahwa perayaan imlek bisa dirayakan dengan cara yang sederhana," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 4 Februari.
Pemerintah, sambungnya, memahami jika perayaan Imlek bukan hanya sekadar pergantian tahun semata tapi juga sebagai ungkapan rasa syukur sehingga perayaan ini kerap diisi dengan pertunjukan barongsai, bagi-bagi angpao, hingga saling bersilaturahmi.
Namun, akibat pandemi COVID-19 dia meminta kegiatan semacam ini sebaiknya ditahan terlebih dahulu. Untuk kegiatan silaturahmi, Yaqut bahkan meminta agar hal ini dilakukan secara daring dan hal ini sudah dikomunikasikannya dengan kelompok masyarakat Tionghoa maupun tokoh agama dari Konghucu.