Tencent, Xiaomi, dan Lainnya Mulai Menerapkan Pengawasan Baru China terhadap Aplikasi Baru
JAKARTA - Toko aplikasi seluler di China, yang dijalankan oleh Tencent Holdings, Xiaomi, Oppo, dan Vivo sudah mulai melarang penerbit aplikasi meluncurkan aplikasi baru.
Aturan baru ini mengharuskan penerbit aplikasi seluler untuk mengajukan rincian bisnis kepada pemerintah, untuk membangun sistem pengarsipan pemerintah China guna mengawasi aplikasi baru.
Langkah ini dilakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah China, sebagai upaya terbaru Beijing dalam menjaga industri aplikasi seluler di negara tersebut.
Menurut laporan Reuters bulan lalu, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) mengatakan bahwa aplikasi yang tidak mengajukan aplikasi dengan benar akan dihukum setelah masa tenggang yang akan berakhir pada bulan Maret tahun depan.
Baca juga:
- WhatsApp Luncurkan Kemampuan untuk Mengatur Pengiriman Pesan Video ke Penguji Beta
- Ponsel iPhone 15 Diumumkan Bersamaan dengan Varian Mewah Berlapis Berlian, Harganya Rp8,5 Miliar
- Microsoft Hapus Aplikasi WordPad yang Telah Ada Sejak 1995 di Windows
- Kaspersky: Selain untuk Kejahatan, AI Juga dapat Melengkapi Tim Keamanan Siber
Dengan demikian, saat itu pemerintah China memberikan waktu kepada toko aplikasi di negaranya untuk segera melaporkan rincian bisnis mereka hingga akhir Agustus.
“Toko aplikasi Android telah mengkonfirmasi bahwa aplikasi baru memerlukan pengajuan aplikasi mulai hari Jumat dan seterusnya, dan aplikasi yang sudah ada harus memilikinya mulai tanggal 31 Maret dan seterusnya,” kata Rich Bishop, CEO perusahaan penerbitan aplikasi AppInChina melansir Reuters.
Sementara itu, Apple belum mengungkapkan bagaimana toko aplikasinya di China akan mematuhi aturan baru Beijing, dan belum memberikan komentarnya.