Debut di Bursa, Bos Bank Syariah Indonesia Pamer Kapitalisasi Pasar Naik Puluhan Kali
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi mengatakan harga saham perseroan naik puluhan kali lipat sejak pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) hingga debut perdana hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kapitalisasi market BRIS saat IPO hanya sebesar Rp4,96 triliun. Sekarang, hingga 3 Februari kemarin market cap atau kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp112,9 triliun,” ujarnya Kamis, 4 Februari.
Kenaikan serupa juga terjadi di harga saham dengan nilai saat IPO Rp510 perlembar lalu melonjak jadi Rp2.750 per 3 Februari.
“Melihat kinerja positif saham BRIS di tengah pandemi kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di bursa dan bisa masuk ke Index BUMN 20,” tuturnya.
Selain itu, Hery juga menyerukan kepada pelaku usaha sektor jasa keuangan lain, khususnya syariah, untuk berbondong-bondong melepas saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.
“Kami berharap kinerja ini dapat mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan syariah untuk masuk ke bursa,” katanya.
Baca juga:
Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia merupakan lembaga keuangan hasil penggabungan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) ini digadang-gadang menjadi bank Islami terbesar Tanah Air.
Sementara dari sisi kepemilikan saham, Bank Mandiri menjadi pengendali dengan porsi 51,2 persen. Diikuti dengan BNI 25 persen, dan BRI sebanyak 17,4 persen. Adapun, investor publik menguasai 4,4 persen dan DPLK BRI-Saham Syariah sebanyak 2 persen.