KNKT: Saat Sriwijaya Air SJ-182 Terbang, Ada 2 Pesawat Lewati Rute yang Sama
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut bukan hanya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 saja yang menempuh jalur penerbangan Jakarta-Pontianak. Satu pesawat berangkat sebelum pesawat nahas itu terbang dan satu pesawat lainnya berangkat setelahnya pada 9 Januari lalu.
"Ada pesawat Air Asia dengan tujuan yang sama ke arah yaitu Pontianak," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam Rapat Kerja dengan pihak terkait dengan Komisi V DPR RI terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang ditayangkan di Facebook resmi DPR RI, Rabu, 3 Februari.
Dia memaparkan saat itu, posisi pesawat Air Asia yang tak diketahui nomor penerbangannya itu berada di depan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Setelah dua pesawat ini berangkat, Soerjanto mengatakan satu pesawat lainnya yang terbang melalui rute yang sama.
Dua pesawat ini, kata dia, aman dan tidak mengalami gangguan apapun saat penerbangan berlangsung. "Pesawat di depan dan di belakang tidak ada masalah," ungkapnya.
Hanya saja, kondisi berbeda terjadi dengan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Soerjanto mengatakan, setelah take-off, pesawat yang diawaki oleh Kapten Afwan ini meminta izin pada menara pengawas untuk mengubah jalur penerbangan.
"Setelah take-off minta arah 075 ke menara pengawas untuk menghindari cuaca," jelasnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut ada awan kumonolimbus sebelum dan saat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang pada 9 Januari lalu.
"Kondisi cuaca sebelum dan saat (pesawat Sriwijaya Air SJ-182, red) terdapat awan CB (Kumolonimbus, red) di atas Jakarta dan mulai meluruh seiring berkurangnya intensitas hujan dan meningkatnya jarak pandang," kata Dwikorita dalam rapat yang sama.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan awan ini juga terdapat di rute penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 dari Jakarta-Pontianak yang membentang di atas Pulau Jawa bagian Barat yang bergerak menuju ke arah Tenggara. Kondisi ini, kata Dwikorita, dapat terpantau dari analisa Citra Satelit Himawari yang menunjukkan suhu puncak awan berkisar minus 43 derajat celcius sampai dengan minus 48 derajat celcius.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Selajutnya, pihak otoritas memastikan jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.40 WIB.
Adapun jumlah penumpang yang ikut dalam penerbangan nahas tersebut terdiri dari 56 penumpang pesawat dan 6 awak pesawat. Setelah kejadian tersebut, jumlah penumpang yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 58 orang dari total 62 orang.