Enam Negara Jalani Proses Bergabung, Uni Eropa Disebut harus Siap Terima Anggota Baru: Ada Siapa Saja?
JAKARTA - Uni Eropa harus siap menerima negara anggota baru pada tahun 2030, kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam sebuah forum di Slovenia Hari Senin.
"Saya yakin kita harus siap pada tahun 2030 untuk memperluasnya," kata Michel, dilansir dari Reuters 29 Agustus.
"Ini ambisius, namun perlu. Ini menunjukkan bahwa kami serius," lanjut Michel.
Diketahui, enam negara Balkan Barat, Albania, Bosnia, Kosovo Montenegro, Makedonia Utara dan Serbia, tengah berada pada tahap berbeda dalam proses bergabung dengan blok tersebut.
Tahun lalu, Moldova dan Ukraina diberi status kandidat. Georgia juga sedang menunggu untuk menerima status itu.
Michel mengatakan, untuk bergabung dengan blok tersebut, negara-negara anggota di masa depan harus menerapkan reformasi untuk memastikan peradilan independen, memerangi kejahatan terorganisir dan korupsi, serta menyelaraskan kebijakan luar negeri mereka dengan negara-negara anggota Uni Eropa.
Lebih jauh, dia juga mendesak semua calon untuk menyelesaikan konflik bilateral mereka, sebelum mereka bergabung dengan Uni Eropa.
"Anda perlu memastikan bahwa konflik-konflik di masa lalu tidak dibawa ke UE," ujarnya.
Michel menambahkan, Dewan Eropa akan membahas perluasan anggotanya pada pertemuan berikutnya.
Baca juga:
- Ditangkap FSB Rusia, Mantan Pegawai Konsulat AS Mengaku Kumpulkan Data Operasi Militer Khusus di Ukraina
- Presiden Macron Pastikan Duta Besar Prancis Tetap Berada di Niger Meski Ada Tekanan Junta Militer
- Presiden Macron Sebut Prancis Siap Dukung Langkah Militer ECOWAS di Niger
- Dicegat Otoritas Taliban saat di Bandara, Pelajar Perempuan Afghanistan Penerima Beasiswa Gagal Kuliah di Dubai
Dia mengatakan paket perluasan Komisi Eropa, yang diperkirakan akan dilaksanakan pada Bulan Oktober, dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai integrasi progresif yang dapat memungkinkan anggota di masa depan, untuk merasakan manfaat dari partisipasi penuh dalam beberapa lembaga dan kebijakan Uni Eropa, sebelum secara resmi menjadi anggota blok tersebut.
Michel juga menambahkan, Uni Eropa juga perlu menerapkan beberapa reformasi agar siap melakukan perluasan.