Cak Imin Dipeluk Prabowo saat Telat Datang di HUT PAN, Zulhas: Maksudnya Jangan Sampai Lepas Lagi

JAKARTA - Momen menarik ditangkap saat acara HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) pada hari ini, yakni saat Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alas Cak Imin baru tiba saat acara telah dimulai.

Sejak acara dibuka, sejumlah pimpinan partai politik dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yakni Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra. Bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, ketiganya duduk di barisan paling depan.

Sekitar tiga puluh menit berlalu, Cak Imin baru tiba di lokasi. Melihat kedatangannya, Prabowo langsung merangkul dan memeluk Cak Imin sebelum menempati kursi pada barisan ketum partai pendukung Prabowo menjadi calon presiden tersebut. Rangkulan ini juga diikuti oleh Zulhas, Airlangga, dan Yusril.

Selanjutnya, Ketum PAN Zulhas, dalam pidatonya menyapa para ketum partai. Zulhas pun menyinggung momentum mesra Prabowo bersama Cak Imin.

Tanpa menjelaskan maksudnya, Zulhas menyebut sikap Prabowo itu merupakan upaya mempertahankan Cak Imin agar tidak lepas.

"Tadi saya lihat Pak Prabowo, saya juga Pak Erlangga juga peluk Cak Imin erat banget, maksudnya jangan sampai lepas lagi. Enggak boleh. Enggak boleh," kata Zulhas di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 28 Agustus.

"Kita bertiga, Pak, yang ngawal. Yang ngawal Pak Prabowo, Pak Airlangga, saya. Gemuk-gemuk. Megang Cak Imin, ada Pak Yusril, erat banget, enggak akan bisa lepas lagi. Insyaallah," lanjutnya.

Bila melihat konteks politik dalam koalisi mereka, pernyataan Zulhas memiliki maksud untuk mempertahankan Cak Imin beserta partanya untuk tidak keluar dalam koalisi yang mengusung Prabowo sebagai capres.

Beberapa kali, Cak Imin sempat berkelakar bahwa PKB tetap berada dalam KKIR jika koalisi memilih dirinya sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo. Belakangan, Cak Imin juga melakukan pertemuan dengan rival Prabowo, yakni Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai capresnya.

Pengurus DPP partai yang tergabung dalam KKIR juga hadir dalam acara peringatan berdirinya PAN. Tak hanya itu, sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo turut hadir, yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menpora Dito Aritedjo.

Erick dan Muhadjir duduk di sisi terpisah dengan deretan ketua umum partai. Keduanya diusulkan oleh PAN menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.