Kudeta Militer di Myanmar, Kemlu RI: 500 WNI dalam Keadaan Sehat dan Aman

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) menyatakan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Myanmar berjumlah 500 orang.

Mereka bekerja di beberapa sektor pada negara yang tengah memanas akibat kudeta militer tersebut. 

"Jumlah WNI yang tercatat menetap di Myanmar sekitar 500 orang. Mayoritas WNI tersebut bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen dan anak buah kapal," tulis Kemlu dalam akun twitter resmi @Kemlu_RI dikutip Rabu, 3 Februari. 

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia. Sejauh ini para WNI di Myanmar dalam keadaan sehat dan aman.

"Seluruh WNI untuk tetap tenang, waspada, terus cermati perkembangan situasi keamanan serta meminimalisir kegiatan nonessensial di rumah-rumah," cuit @Kemlu_RI. 

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon memberikan sejumlah himbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) menyusul panasnya situasi politik di Myanmar. 

Imbauan keamanan yang dikeluarkan KBRI Yangon pada Senin, 1 Februari kemarin meminta agar WNI di Myanmar tetap tenang, waspada dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. 

"Tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta selalu mencermati perkembangan situasi keamanan di sekitar tempat tinggal serta meminimalisir kegiatan yang tidak diperlukan di luar rumah," demikian petikan salah satu himbauan KBRI Yangon. 

KBRI Yangon juga meminta WNI untuk menyiapkan persediaan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya, termasuk obat-obatab dan multivitamin penambah daya tahan tubuh. 

"Untuk perkiraan kebutuhan selama satu hingga dua minggu kedepan."