Ketua PDIP Said Abdullah Pastikan Wacana Ganjar-Anies Tak Dibahas Internal: Namanya juga Berandai-andai
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 tidak dibahas dalam internal partainya, sebab wacana tersebut hanya sebatas pengandaiannya belaka.
"Pasti tidak dibahas lah, orang namanya berandai-andai masa akan dibahas," kata Said dilansir ANTARA, Kamis, 24 Agustus.
Said pun mengaku tidak memiliki dasar perhitungan dalam menggulirkan wacana duet tersebut.
"Saya berandai-andai, kalau berandai-andai itu pasti enggak ada hitungannya," ucapnya.
Sebaliknya, Said mengaku pembahasan terkait figur potensial bakal calon wakil presiden (cawapres) yang bergulir di internal PDI Perjuangan untuk mendampingi Ganjar Pranowo menyangkut tujuh nama.
"Itu lah yang ada, dan itu lah yang sampai saat ini ada di kantong Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri), beserta (bakal) capres (Ganjar Pranowo) kami, beserta kawan-kawan partai politik seiring bersama kami," tuturnya.
Tujuh nama tersebut, kata dia, yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Andika Perkasa, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
"Ganjar-Cak Imin. Kan ada tujuh, yang pertama itu ada Pak RK (Ridwan Kamil), kemudian Pak Erick (Erick Thohir), kemudian Pak Sandiaga. Ada Pak Mahfud, ada Pak Andika, terakhir ada Mas Gibran yang memang kader kami," kata dia.
Baca juga:
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 merupakan kewenangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakan telah meminta pandangan Megawati soal wacana yang sebelumnya dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah tersebut.
"Jadi itu disampaikan oleh Pak Said tetapi tadi saya juga meminta penjelasan Ibu ketua umum bahwa itu adalah ranah dari ibu ketua umum dan sampai saat ini belum diputuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto.