Bos Grup Wagner Prigozhin Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat: Kritikus Kremlin Singgung Putin, Biden Tidak Terkejut
JAKARTA - Pemimpin tentara bayaran Grup Wagner dikabarkan tewas dalam kecelakaan pesawat di wilayah Rusia, dua bulan setelah kudeta setengah hati terhadap petinggi militer Moskow, sementara kritikus Kremlin singgung Presiden Ruisa
Badan Federal Rusia untuk Transportasi Udara telah meluncurkan investigasi atas jatuhnya pesawat Embraer di Wilayah Tver pada Hari Rabu, mengatakan Yevgeny Prigozhin termasuk di antara para penumpang.
"Investigasi atas kecelakaan pesawat Embraer yang terjadi di Wilayah Tver malam ini telah diluncurkan. Menurut daftar penumpang, nama depan dan belakang Yevgeny Prigozhin termasuk dalam daftar ini," kata agensi tersebut, melansir TASS 24 Agustus.
Jet bisnis Embraer itu jatuh di Wilayah Tver dekat pemukiman Kuzhenkino. Menurut data awal, seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 10 orang meninggal dunia, dalam perjalanan dari bandara Sheremetyevo Moskow menuju St. Petersburg.
Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia, mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih rudal permukaan ke udara, seperti mengutip Reuters.
Pelacak online Flightradar24 menunjukkan bahwa Embraer Legacy 600 (nomor pesawat RA-02795) yang membawa Prigozhin telah hilang dari radar pada pukul 18:11 waktu setempat.
Rosaviatsia, badan penerbangan Rusia, mempublikasikan nama 10 orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh tersebut, termasuk Dmitry Utkin, tangan kanannya yang membantu mendirikan kelompok tentara bayaran dan memiliki call sign "Wagner".
Tidak ada komentar resmi dari Kremlin atau Kementerian Pertahanan mengenai nasib Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Wagner yang keras mengkritik Kementerian Pertahanan terkait kampanye militer Rusia di Ukraina.
Sebuah saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, Gray Zone, menyatakan dia meninggal, memujinya sebagai pahlawan dan patriot yang dikatakan telah mati di tangan orang-orang tak dikenal yang disebutnya sebagai "pengkhianat Rusia".
Di tengah meningkatnya spekulasi dan tidak adanya fakta yang dapat diverifikasi, beberapa pendukungnya menyalahkan Rusia, sementara yang lain menyalahkan Ukraina yang akan merayakan Hari Kemerdekaannya pada Hari Kamis.
Abbas Gallyamov, mantan penulis pidato Putin yang menjadi kritikus dan dicap oleh Pemerintah Rusia sebagai "agen asing" menyatakan, pemimpin Rusia yang diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya tahun depan, berada di balik kecelakaan itu dan telah memperkuat otoritasnya dalam hal tersebut.
"Pemerintah sekarang yakin bahwa tidak mungkin menentang Putin," tulis Gallyamov di Telegram.
Sedangkan Bill Browder, seorang pengusaha dengan pengalaman bertahun-tahun di Rusia dan kritikus Kremlin lainnya, setuju dengan penilaian itu.
"Putin tidak pernah memaafkan dan tidak pernah melupakan. Dia tampak seperti orang lemah yang terhina dengan Prigozhin yang berlarian tanpa peduli pada dunia (setelah pemberontakan). Ini akan memperkuat otoritasnya," tulis Browder di Twitter.
Nun jauh di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden dalam kunjungannya ke California mengatakan, dia tidak mengetahui secara pasti apa yang telah terjadi.
"Tetapi saya tidak terkejut," ujar Presiden Biden.
"Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin," tandasnya.
Sebuah gedung yang menampung kantor Wagner di St Petersburg menerangi jendelanya setelah gelap sedemikian rupa sehingga menampilkan salib raksasa sebagai tanda penghormatan dan duka. Bunga ditinggalkan dan lilin dinyalakan di dekat kantor pada Kamis pagi.
Kematian Prigozhin akan meninggalkan Grup Wagner, yang menimbulkan kemarahan Putin pada Bulan Juni dengan melakukan pemberontakan bersenjata yang gagal terhadap petinggi militer, tanpa pemimpin dan menimbulkan pertanyaan tentang operasi masa depan mereka di Afrika dan di tempat lain.
Terpisah, jet eksekutif Embraer Legacy 600 yang jatuh hanya mencatat satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun pelayanan, dan itu disebabkan oleh kesalahan kru dan bukan karena kerusakan mekanis, menurut situs web International Aviation HQ.
Embraer mengatakan, pihaknya telah mematuhi sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia, tidak melakukan perawatan untuk pesawat tersebut sejak 2019.
Menurut data pelacakan penerbangan, pesawat tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda adanya masalah hingga terjadi penurunan drastis pada 30 detik terakhir.
Baca juga:
- Presiden Zelensky Bersumpah Bebaskan Krimea yang Dicaplok Rusia Tahun 2014
- Negara BRICS Setujui Mekanisme Penerimaan Anggota Baru, Bakal Diumumkan Hari Ini
- Serukan Percepatan Ekspansi BRICS, Presiden China Xi Jinping: Buat Tata Kelola Global yang Lebih Adil
- Presiden Zelensky Yakin Menang Perang Usai Dapat Jet dari NATO, Pakar: Rusia akan Hancurkan Lapangan Terbang F-16 Ukraina
Diketahui, Prigozhin (62) mempelopori pemberontakan melawan petinggi militer Rusia pada 23-24 Juni, yang menurut Presiden Putin bisa memicu perang saudara di Rusia.
Pejuang Wagner menembak jatuh helikopter serang Rusia selama pemberontakan, menewaskan sejumlah pilot yang belum dikonfirmasi, sehingga membuat marah militer.
Dia juga menghabiskan waktu berbulan-bulan mengkritik perang Rusia di Ukraina, sesuatu yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", dan mengkritik keras Menteri Pertahanan Sergei Shoigu serta Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.
Kabar kecelakaan dan tewasnya Prigozhin menjadi mengejutkan, setelah sebelumnya pada Hari Senin ia mengunggah video pidato yang menurutnya dibuat di Afrika pada Hari Senin.