5 Kiat Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak, Bisa Dimulai Usia 12 Tahun
YOGYAKARTA – Anda mungkin bertanya-tanya kenapa mengajarkan tanggung jawab idealnya sejak usia anak 12 tahun. Karena pada usia sebelumnya, Anda perlu mengajarkan kewajiban terlebih dahulu.
Pada usia 12 tahun, anak-anak sudah mengenal kewajibannya apa saja dan memiliki banyak otonomi serta kemampuan mengambil alih tanggung jawab mereka sendiri. Seperti mempersiapkan keperluan sebelum berangkat sekolah, kapan harus berangkat les, hingga bertanggung jawab atas tugas-tugas sekolahnya tanpa harus diawasi orang tua secara intens. Meskipun begitu, orang tua juga tetap memiliki tanggung jawab atas perkembangan optimal mereka. Oleh karena itu, berikut tips dalam mengajari tanggung jawab pada putra-putri Anda.
1. Latih anak memiliki kemampuan dalam bertanggung jawab
Kalau biasanya Anda yang mengingatkan kurang dari pukul 07.00 pagi untuk siap berangkat sekolah, anak-anak yang bertanggung jawab memiliki kemampuan sebaliknya. Mereka akan memiliki kemampuan untuk mengingatkan Anda mengantarnya ke sekolah. Tak apa jika mereka “gagal” sesekali, tetapi selalu berikan kesempatan memperbaiki uji coba melunaskan tanggung jawab.
2. Beri peluang untuk perilaku bertanggung jawab di rumah
Menyelesaikan pekerjaan rumah tanggi menjadi tugas sempurna untuk mengajarkan tanggung jawab. Anda sebagai supervisor yang mengawasi mereka mengambil dan menyelesainya tugasnya sendiri. Dilansir VerywellFamily, Selasa, 22 Agustus, mengerjakan tugas rumah tidak hanya membantu anak lebih bertanggung jawab, namun juga dapat meningkatkan harga diri dan membuat mereka mengetahui betapa pentingnya semua anggota keluarga ikut menyelesaikan tugas masing-masing.
Perlu dicatat, pastikan tugas mereka dijelaskan dengan jelas. Berkaitan apa yang harus dilakukan dan Batasan waktu penyelesaian yang ditetapkan. Selain itu, mereka juga harus mengetahui konsekuensi apabila tugas tersebut tidak dilaksanakan.
3. Menyediakan alat pendukung
Dalam menyelesaikan tanggung jawab, anak membutuhkan alat pendukung. Mungkin terdengar sederhana, tetapi pastikan mereka memiliki alat yang mereka perlukan untuk terorganisir, tepat waktu, dan disiplin. Pikirkan tanggung jawab yang masih Anda emban untuk anak usia dua belas tahun Anda, seperti mengawasi jam di pagi hari atau sebelum latihan, mengingatkan mereka tentang pekerjaan rumah, mengatur surat-surat sekolah, dan temukan alat yang akan mengalihkan tanggung jawab tersebut ke anak Anda.
4. Pilih waktu yang tepat
Seperti halnya pengajaran keterampilan apa pun, pengaturan waktu adalah kunci untuk mengajarkan tanggung jawab secara efektif. Kebiasaan-kebiasaan baru cenderung dipertahankan dengan baik ketika diperkenalkan pada masa-masa yang relatif stabil. Oleh karena itu, hindari memperkenalkan strategi-strategi baru ketika anak Anda sedang dalam masa transisi ke sekolah menengah atau ketika anak Anda sangat aktif mencari identitasnya.
Anak Anda sudah menghadapi begitu banyak tantangan emosional, sosial, dan akademis selama masa transisi ini sehingga kemungkinan besar akan mempertahankan kebiasaan lama untuk stabilitas. Lebih baik membangun kebiasaan yang bertanggung jawab jauh sebelum transisi terjadi atau menunggu sampai transisi tersebut berlalu.
Baca juga:
5. Hindari menuntut tanggung jawab berlebih
Mengalihkan tanggung jawab kepada anak remaja adalah hal yang sehat. Tetapi, jangan menuntut tanggung jawab berlebih. Ingatlah bahwa usia remaja juga masih dalam pertumbuhan. Jadi luangkan waktu sesekali atau akhir pekan untuk sedikit melupakan tanggung jawabnya.
Kalau anak Anda tidak teliti dengan tanggung jawabnya, hormati usahanya untuk melunaskan tanggung jawab. Namun tetap berikan batas supaya kecenderungan tidak teliti tersebut menggagalkan usahanya. Selama anak-anak semakin bertanggung jawab, segala sesuatu akan berjalan baik. Tapi jangan memberi tekanan berlebihan yang membuat mereka menjadi orang yang bukan dirinya. Penting juga bagi orang tua selalu berkaca agar selalu mencontohkan perilaku tanggung jawab pada anak-anak.