Tether Akhiri Dukungan Stablecoin USDT di Jaringan Kusama dan Bitcoin Cash
JAKARTA - Dalam pengumuman yang signifikan pada tanggal 17 Agustus, perusahaan terkemuka di dunia dalam menciptakan stablecoin, Tether, telah mengambil keputusan untuk menghentikan dukungan terhadap stablecoin USDT di tiga jaringan dan lapisan blockchain tertentu.
Keputusan ini mempengaruhi implementasi Omni Layer, Kusama, dan Bitcoin Cash SLP untuk USDT. Tether secara khusus menekankan pentingnya langkah ini dalam mengakhiri dukungan untuk jaringan Omni, tempat asal di mana USDT pertama kali diperkenalkan.
Perusahaan menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi oleh Omni Layer telah mengakibatkan banyak bursa lebih memilih varian USDT yang dikeluarkan di berbagai jaringan blockchain lain. Meskipun demikian, Tether juga mengungkapkan bahwa mereka akan mempertimbangkan kembali keputusan ini jika penggunaan Omni Layer mengalami peningkatan di masa depan.
Tether memiliki rencana untuk memperkenalkan implementasi Bitcoin USDT di RGB, sebuah jaringan layer-2 dan layer-3 yang ditujukan untuk Bitcoin, termasuk Lightning Network. Tindakan ini diharapkan akan membawa "skalabilitas yang luar biasa" dan secara positif berkontribusi pada pengembangan RGB.
Dalam pengumuman tersebut, Tether menyatakan bahwa mereka akan menghentikan pencetakan USDT di tiga jaringan yang terkena dampak mulai tanggal 17 Agustus. Meski begitu, perusahaan tetap memastikan bahwa mereka akan tetap memfasilitasi pertukaran USDT yang terkena dampak seperti biasa, paling tidak selama satu tahun ke depan, dan memberi jaminan bahwa pengguna masih dapat berdagang di berbagai bursa.
Baca juga:
Penting untuk dicatat bahwa dampak dari keputusan ini pada pasokan USDT seharusnya minimal. Meskipun dukungan di beberapa jaringan berakhir, sebagian besar pasokan USDT saat ini masih beredar di platform-platform Ethereum dan TRON. Kedua platform ini secara bersama-sama menyumbang hampir keseluruhan kapitalisasi pasar USDT yang mencapai 83 miliar dolar AS (sekitar Rp1,2 kuadriliun).
Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar $888 juta USDT telah diotorisasi di jaringan Omni, namun lebih dari dua pertiga dari jumlah tersebut belum dikeluarkan atau masih dalam kondisi dikarantina.
Seiring itu, data juga mengindikasikan bahwa $3,5 juta USDT telah diotorisasi di jaringan Kusama, dengan lebih dari setengah dari jumlah tersebut masih menunggu dikeluarkan. Di sisi lain, hampir $6,0 juta USDT telah diotorisasi di Bitcoin Cash SLP, dengan sekitar 85% dari total tersebut belum diterbitkan.
Perlu ditegaskan bahwa pengumuman ini tidak menyebutkan dampak pada stablecoin EURT yang terpasang pada euro. Jumlah token minimal untuk EURT (€1.610,54 atau senilai Rp26,8 jutaan) yang masih berada di jaringan Omni.