Harga Komoditas Loyo, Menkeu Perkirakan Pendapatan dari SDA Menurun

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) makan mengalami penurunan di tahun 2024. PNBP diperkirakan turun 8,3 persen dari outlook 2023 menjadi Rp473 triliun. Penurunan ini akan disebabkan oleh harga sejumlah komoditas Sumber Daya Alam (SDA) yang diperkirakan mengalami penurunan.

"Kalau kita lihat harga komodiitas cenderung menurun makan PNBP dari SDA diperkirakan tidak setinggi tahun 2022 dan 2021," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2024 yang dikutip Kamis 17 Agustus.

PNBP 2024 terpantau mengalami penurunan dibanding outlook PNBP 2023 yang dipatok sebesar Rp 515,8 triliun.

Bendahara negara ini merinci beberapa komoditas yang menunjukkantren penurunan harga yakni gas bumi, batu bara dan minyak mentah atau crude palm oil (CPO).

"Sementara harga minyak bumi akhir-akhir ini meningkat karena memang Arab Saudi menjaga harga pada level yang cukup tinggi," imbuh Sri Mulyani.

Sri Mulyani mencatat harga gas bumi terpantau mengalami penurunan sebesar 32 persen year to date (ytd) dibanding Desember 2022 yang dipatok 4,11 dolar AS per MMBTU menjadi 2,80 dolar AS per MMBTU per 14 AGustus 2023.

Kemudian harga batu bara turun 63,8 persen dari Desember 2022 yang dipatok 404,15 dolar AS per Metrik TOn (MT) menjadi 146,50 dolar AS per MT. Sedangkan minyak bumi Brent naik 2,2 persen dari Desember 2022 sebesar 84,97 dolar per Barel menjadi 86,85 dolar AS per Barel pada 14 Agustus.

Terakhir harga CPO turun 12,5 persen dari Desember 2022 yang dipatok 915,4 dolar AS per ton menjadi 801,2 dolar AS per ton pada 14 Agustus 2023.

Untuk mengatasi penurunan PNBP di 2024, Sri Mulyani mengatakan jika pemerintah akan melakukan beberapa langkah seperti memaksimalkan dividen BUMN, inovasi dan kualitas layanan dari Kemeterian/Lembaga yang memiliki Badan Layanan Umum (BLU) termasuk Kepolisian untuk SIM dan STNK. "Dan penguatan pengawasan dan Kepatuhan Wajib Bayar (WB) PNBP," pungkas Sri Mulyani.