3 Masalah Klasik dalam Hubungan Asmara dan Cara Mengatasinya

JAKARTA - Konflik tidak bisa dihindari dalam setiap hubungan. Dari masalah keuangan hingga penggunaan media sosial, bisa timbulkan permasalahan. Dan lama tidaknya suatu hubungan bergantung pada bagaimana konflik itu diselesaikan. Mengenali topik pertengkaran yang umum terjadi membantu Anda dan pasangan menemukan solusi bersama guna menjaga keharmonisan dalam suatu hubungan.

Berikut adalah tiga masalah klasik dalam hubungan cinta dan strategi menyelesaikannya secara efektif.

Konflik Keuangan

Sebuah studi yang diterbitkan Family Relations menemukan bahwa meski hanya menyumbang 19 persen dari konflik hubungan, argumen tentang keuangan justru "lebih diingat, bermasalah, dan berulang" jika dibandingkan dengan masalah lainnya. Konflik-konflik ini juga cenderung tidak terselesaikan, meski ada banyak upaya memecahkan masalah. Alasan yang paling mungkin mengapa uang kerap jadi persoalan karena uang sangat terkait dengan perasaan akan kekuatan dan kemandirian pribadi.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menyarankan solusi terkait masalah keuangan. Studi tersebut merekomendasikan agar pasangan menggabungkan keuangan mereka guna meminimalisir pertengkaran. 

Menggabungkan uang ke dalam rekening bersama menciptakan rasa kebersamaan dan menghilangkan istilah “uang kamu” dan “uang aku”. Selain itu, transparansi ini memungkinkan Anda dan pasangan lebih memahami prioritas masing-masing dan menyelaraskan tujuan keuangan.

Konflik Seksual

Keintiman seksual memainkan peran penting dalam banyak hubungan romantis. Perbedaan keinginan serta kebutuhan seksual seringkali dapat menyebabkan ketidakpuasan dan perselisihan.

Misalnya, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Sexuality menunjukkan bahwa beberapa pria heteroseksual saat ini melakukan aktivitas seksual karena suka sama suka, tetapi sebenarnya tidak diinginkan.

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang terlibat dalam tindakan seksual karena alasan altruistik, seperti memenuhi kebutuhan pasangannya atau untuk menghormati norma dalam hubungan.

Untuk menetralkan argumen yang berasal dari ketidakpuasan seksual, penelitian yang diterbitkan dalam Sexual and Relationship Therapy menyarankan. Pasangan  melakukan hubungan seksual di ranjang dengan sadar dan rutin berdiskusi terkait kehidupan seksual.

Konflik Pekerjaan Rumah Tangga

Pembagian pekerjaan rumah tangga dapat menimbulkan konflik antar pasangan karena adanya rasa ketidakseimbangan tanggung jawab dan perbedaan standar kebersihan. Satu pasangan mungkin merasa terbebani oleh beban kerjanya,karena yang lain berkontribusi lebih sedikit. Ini dapat sebabkan rasa tidak adil dan kecewa.

Satu studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menyebutkan bahwa pembagian pekerjaan rumah tangga yang tidak setara dapat menimbulkan rendahnya hasrat seksual pada wanita.

Untuk mengatasi masalah ini, penelitian menyarankan pasangan mengidentifikasi letak ketidaksetaraan yang dirasakan, mencari cara membuat perubahan, serta memberikan lebih banyak dukungan kepada pasangan. Terakhir, bentuk kerja tim. Dengan menunjukkan komitmen berbagi tugas rumah tangga, Anda akan mengalami peningkatan dalam hubungan, termasuk kehidupan seks.

Contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology mengungkapkan bahwa ketika pasangan pria mulai memberikan kontribusi yang adil dalam pekerjaan rumah tangga, hubungan seksual lebih sering terjadi dan kedua pasangan mengalami kepuasan seksual lebih tinggi.

Konflik adalah bagian alami dalam tiap hubungan. Memahami alasan mendasar di balik itu dapat memandu Anda menemukan solusinya. Ketika ketidaksepakatan muncul, ingatlah untuk mendekati pasangan dengan empati, mendengarkan satu sama lain, dan terbuka menemukan kompromi.

Juga, perlu diingat bahwa ini bukan tentang menghindari konflik sama sekali. Melainkan bagaimana Anda dan pasangan menanganinya demi tercapainya kesuksesan dalam hubungan, dilansir dari Psychology Today, Selasa, 15 Agustus.