Kasus Penganiayaan dan Perampasan Motor di Sunter Diawali Rasa Cemburu Pelaku Terhadap Korban

JAKARTA – Sebanyak lima orang pelaku pengeroyokan serta perampasan sepeda motor yang terjadi di Sunter Jakarta Utara berhasil ditangkap anggota Polres Jakarta Utara. Usai dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa salah satu dari lima orang pelaku, yakni ARH (20), cemburu karena korban DRS (15) dekat dengan wanita yang disukainya.

“Saudara ARH ada hubungan dengan saudari I. Menurut keterangan ARH, didapatkan dari Facebook, ada komunikasi dengan korban sehingga ARH cemburu. Karena ARH cemburu,” kata Gidion kepada wartawan, Jumat, 11 Agustus.

Lantaran kesal, ARH menggunakan handphone milik I untuk berkomunikasi dengan DRH. Sementara itu, korban menyambut dengan senang namun ia tidak tahu bahwa yang menghubunginya adalah orang yang akan memukulinya.

“Dia ingin menemui korban (DR). Caranya adalah dengan membalas chat korban sehingga seolah-olah yang membalas adalah saudari I. Maka bertemu di TKP,” ucapnya.

Singkat cerita, DRH janjian bertemu dengan saudari I di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat itu, ARH juga hadir di lokasi kejadian. Tak lama kemudian, teman-teman ARH juga hadir ke lokasi.

Disaat itulah ARH bersama teman-temannya memukuli bahkan merampas motor milik DRH.

“Kemudian, ketika korban dalam keadaan tidak berdaya, motornya diambil oleh tersangka. Sampai dengan proses penangkapan, berarti tiga hari kurang lebih dalam penguasaan tersangka,” tuturnya.

Gidion menganggap bahwa dalang dari kejadian ini adalah ARH. Karena, dia yang merencanakan rangkaian strategi ini hingga akhirnya korban tak berdaya.

“Pelaku utama kalau melihat cerita seperti itu maka aktornya adalah saudara ARH.” Tutupnya.

Para pelaku dikenakan pasal 365 sub 170 dan 351 dengan ancaman 7 sampai 9 tahun penjara.

“Artinya, konstruksi hukum untuk 365 sah dan terpenuhi menurut penyidik, dilapis dengan 170 dan 351. Karena, ini sudah dilakukan dengan kekerasan menggunakan batu, kemudian sundutan rokok, kemudian mengambil handphone korban,” tutupnya.