Menteri Teten Ingin Universitas Koperasi Kembangkan Model Bisnis Koperasi, Ini Tujuannya
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengharapkan Universitas Koperasi Indonesia (IKOPIN University) bisa lebih banyak berperan dalam mengembangkan koperasi di Indonesia dalam bentuk model-model bisnis yang bisa diimplementasikan di Tanah Air.
"Kami harapkan IKOPIN juga bisa menyiapkan SDM-nya termasuk SDM sebagai pengawas koperasi. IKOPIN juga bisa siapkan kajian-kajian terutama di koperasi-koperasi sektor pangan. IKOPIN saya minta fokus memperkuat koperasi pangannya," kata Menteri Teten dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 11 Agustus.
Dalam arahannya, Teten menjelaskan, Indonesia diprediksi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita akan tumbuh minimum mencapai 12.000 dolar AS dari yang sebelumnya 4.500 dolar AS.
"Dalam hal ini dunia pendidikan bukan sekadar menciptakan lulusan yang menjadi pencari kerja, melainkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja. Kami ini ada sekitar 3,5 juta orang lulusan pendidikan formal yang masuk ke bursa kerja per tahun, yang mana 1,7 juta di antaranya adalah sarjana," ujarnya.
Namun dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen saja, hanya mampu menyerap sebanyak 2 juta orang. Artinya, ada sekitar 1,5 juta yang menganggur. Sekitar 97 persen lapangan kerja terserap pada segmen usaha mikro di sektor informal. Oleh karena itu, pihaknya diminta presiden agar segera melakukan hilirisasi selain mineral.
Teten mengaku dirinya sudah berkeliling ke berbagai kampus untuk menjalin kerja sama dalam mencetak 1 juta entrepreneur baru.
"Saya melihat koperasi harus ada model bisnisnya. Maka dari itu, saya minta IKOPIN bisa membuat studi-studi tentang perkembangan koperasi di dunia, yang nantinya bisa diterapkan di Indonesia," ucap dia.
Sementara itu, Rektor IKOPIN Agus Pakpahan menyebut, perkembangan IKOPIN University setelah ditetapkan sebagai universitas pada awal 2022, dan juga turut melaporkan rencana IKOPIN ke depannya.
Baca juga:
"Kami ingin bertukar pikiran, kami juga mendengarkan arahan menteri (Teten) dipadukan dengan apa yang IKOPIN sudah rencanakan. Artinya, kami banyak pekerjaan rumah di IKOPIN untuk mewujudkan apa yang menteri harapkan," kata dia.
Agus menjelaskan, pekerjaan rumah yang dimaksud berkaitan dengan sistem pembiayaan, hilirisasi, kemudian ada juga yang berkaitan dengan sistem-sistem baru yang dibutuhkan.
Implikasinya, lanjut dia, IKOPIN akan mempersiapkan hal-hal yang penting untuk mempercepat proses tercapainya apa yang sudah menjadi kebijakan Menteri Teten dan disesuaikan dengan apa yang telah dipikirkan di IKOPIN.
"Hal ini merupakan peluang besar bagi koperasi untuk berkiprah dan memberikan manfaat terbesar bagi anggotanya. Kehadiran Kementerian Koperasi dan UKM bersama IKOPIN University sangat diharapkan untuk menjaga agar tujuan pendirian koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dapat terwujud dengan baik," imbuhnya.