Dana Teheran Ditukar Tahanan AS, Menlu Blinken Pastikan Iran Tidak Dapat Keringanan Sanksi
JAKARTA - Iran dapat membebaskan lima warga AS yang ditahan sebagai bagian dari kesepakatan di mana dana 6 miliar dolar milik Teheran di Korea Selatan akan dicairkan, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Hari Kamis, sementara Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjelaskan proses yang dia harapkan akan mengarah pada kepulangan mereka ke Amerika Serikat.
Sebagai langkah pertama dalam serangkaian manuver yang mungkin rumit, Iran mengizinkan empat warga AS yang ditahan untuk pindah ke tahanan rumah dari penjara Evin di Teheran, kata seorang pengacara.
Amerika Serikat akan membebaskan beberapa orang Iran dari penjara AS sebagai bagian dari kesepakatan, kata misi Iran untuk PBB.
Orang-orang Iran-Amerika yang diizinkan meninggalkan penjara termasuk pengusaha Siamak Namazi dan Emad Shargi serta Morad Tahbaz yang juga berkebangsaan Inggris, kata Jared Genser, seorang pengacara yang mewakili Namazi, melansir Reuters 11 Agustus.
Identitas warga negara AS keempat yang diizinkan keluar dari penjara belum dipublikasikan, begitu pula identitas kelima yang sudah menjadi tahanan rumah.
"Keyakinan saya adalah, ini adalah awal dari akhir dari mimpi buruk mereka," kata Menlu Blinken pada konferensi pers di Washington, tetapi memperingatkan bahwa itu hanyalah langkah awal dalam sebuah proses.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk benar-benar membawa mereka pulang," tandasnya.
Membiarkan kelimanya meninggalkan Iran, yang bisa memakan waktu berminggu-minggu, akan menghilangkan gangguan besar antara Washington dan Teheran, yang tetap berselisih tentang berbagai masalah, mulai dari program nuklir Iran hingga dukungan Teheran untuk milisi Syiah regional.
"Langkah Iran terhadap sandera Amerika dari Penjara Evin ... merupakan perkembangan penting," kata Genser dalam sebuah pernyataan.
"Sementara saya berharap ini akan menjadi langkah pertama untuk rilis terakhir mereka, ini yang terbaik adalah awal dari akhir," lanjutnya.
Sementara itu, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson membenarkan kelimanya telah keluar dari penjara dan berada di bawah tahanan rumah.
Dikatakannya, mereka seharusnya tidak pernah ditahan dan Gedung Putih tidak akan banyak menambahkan, karena pembicaraan untuk pembebasan mereka pada akhirnya "tetap berlangsung dan sedang berlangsung."
"Mereka, tentu saja, sangat senang bisa keluar dari penjara," ungkap Menlu Blinken mengenai komunikasi Departemen Luar Negeri dengan para tahanan.
Terpisah, misi Iran untuk PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama kemanusiaan yang dimediasi oleh pemerintah pihak ketiga, Iran dan AS telah sepakat untuk secara timbal balik membebaskan dan mengampuni lima tahanan. Pemindahan tahanan ini keluar dari penjara, menandai langkah awal yang signifikan dalam pelaksanaan perjanjian ini."
Nantinya, kelima orang Amerika itu akan diizinkan meninggalkan Iran setelah 6 miliar dolar AS dana Iran di Korea Selatan dicairkan, kata seorang sumber kepada Reuters.
Sumber kedua yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan, mungkin perlu waktu berminggu-minggu sebelum warga AS meninggalkan Iran, dengan mengatakan bahwa September adalah kerangka waktu yang memungkinkan. Dia mengonfirmasi pencairan dana mungkin menjadi bagian dari kesepakatan.
Namun, dia mengatakan dana tersebut, jika ditransfer dari bank Korea Selatan ke lembaga keuangan lain, akan berpindah dari satu rekening terbatas ke rekening lain dan hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan seperti membeli makanan atau obat-obatan.
Adapun Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, mengatakan dana itu pertama-tama akan dikonversi dari mata uang Korea Selatan ke Euro, kemudian dikirim ke rekening di Qatar yang dapat diakses Iran.
Menariknya, Menlu Blinken mengatakan kesepakatan itu tidak berarti bahwa Iran akan mendapatkan keringanan sanksi.
"Kami akan terus menegakkan semua sanksi kami. Kami akan terus melawan dengan tegas kegiatan destabilisasi Iran di kawasan dan sekitarnya ... Tidak satu pun dari upaya ini yang menghilangkannya," tegasnya.
Baca juga:
- Korban Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Bertambah Jadi 53 Orang
- Ukraina Umumkan Koridor Kemanusiaan untuk Kapal yang Terjebak di Pelabuhan Laut Hitam
- Laporan PBB Sebut Korea Utara Terus Mengembangkan Senjata Nuklir Meski Ada Sanksi, Bagaimana Caranya?
- Tersangka Pembunuhan Fernando Villavicencio Warga Kolombia, Presiden Ekuador Minta Bantuan FBI
Diketahui Namazi dihukum atas tuduhan spionase, tuduhan yang dibantah oleh Amerika Serikat, dan menjalani penahanan sejak tahun 2016.
tujuh tahun.
Sedangkan Tahbaz yang ditangkap pada tahun 2018 dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, lantaran berkumpul dan berkolusi melawan keamanan nasional Iran, bekerja untuk Amerika Serikat sebagai mata-mata.
Adapun Shargi juga dikenai tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tahun 2020 lalu.