Anies Baswedan Minta Restu Kiai Jatim di Ponpes At-Tauhid Surabaya
SURABAYA - Bakal capres Anies Baswedan meminta restu kiai di Jawa Timur demi kelancaran langkahnya maju dalam Pilpres 2024 saat menghadiri acara Khataman Al-Qur'an dan Tirakat di Pondok Pesantren At-Tauhid, Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya.
"Insyaallah, di Jawa Timur bisa mendapatkan dukungan yang luas dengan mengandalkan doa-doa dan restu, insyaallah, bisa diantarkan kepada keberhasilan," kata Anies saat sambutan dilansir ANTARA, Kamis, 10 Agustus.
Anies menyebut kunjungannya ke Pondok Pesantren At-Tauhid juga merupakan langkah memperkuat silahturahmi dengan para kiai dan masyarakat di Jawa Timur.
"Izinkan juga pada kesempatan ini kami menyampaikan harapan dan ikhtiar kami untuk menomorsatukan keadilan, insyaallah, akan coba kami laksanakan dalam artian sesungguhnya," ujarnya.
Dia menyatakan kembali kunjungan merupakan bentuk ikhtiar untuk mendapatkan restu dari para ulama.
"Mohon doanya, restunya, dan juga dukungannya sehingga bisa menggunakan amanah itu untuk perjuangan perubahan perubahan yang sesungguhnya," kata Anies.
Baca juga:
- Gerindra Yakin Prabowo Menang Pilpres Jika Tak Ada Kejadian Luar Biasa
- Kababinkum: TNI Dapat Beri Bantuan Hukum untuk Prajurit dan Keluarganya
- Kerugian Negara di Kasus Korupsi Pengadaan Truk Basarnas yang Diusut KPK Capai Puluhan Miliar
- Jokowi Instruksikan Bangun Gudang Logistik dan Benahi Landasan Pesawat Guna Atasi Kelaparan di Papua Tengah
Sementara itu, salah satu perwakilan Panitia Khataman Al-Qur'an dan Tirakat bernama Muhammad Maimun mengatakan bahwa Anies Baswedan memang sengaja datang untuk memperluas jalinan tali silahturahmi dengan para ulama di Jawa Timur.
"Intinya beliau ingin silahturahmi," ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebut para tamu undangan berharap Anies Baswedan bisa mencari sosok bakal calon wakil presiden dari Nahdlatul Ulama (NU), terlebih bakal calon presiden dari NasDem itu juga berkeinginan untuk menang perolehan suara di Jawa Timur.
"Satu keinginannya agar Pak Anies mencari wakil dari NU, seperti Mbak Yeni, Cak Imin, dan Bu Khofifah. Jawa Timur sendiri basisnya nahdiyin. Jadi, kalau bisa, bacawapresnya nahdiyin," katanya.