Tips Menghadapi Cuaca Panas dari Minum Air Dingin hingga Pakai Tabir Surya
JAKARTA - Puncak fenomena El Nino di Indonesia diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2023. Merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil monitoring hingga pertengahan Juli 2023 menunjukkan sebanyak 63 persen dari zona musim telah memasuki musim kemarau.
BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dari normalnya-dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan berbagai potensi dampak El Nino bagi kesehatan antara lain penularan penyakit melalui vektor misalnya parasit malaria, demam berdarah atau virus demam kuning) dan penyakit paru.
Selain itu, penyakit akibat kombinasi menurunnya higiene, penyakit yang berhubungan dengan air akibat keterbatasan ketersediaan air dan sanitasi serta saluran pernapasan serta penyakit akibat cuaca panas.
Dokter spesialis gizi di RS Pelni dr Jovita Amelia, Sp.GK mengatakan orang-orang boleh minum air dingin kala cuaca panas dengan syarat tidak ada masalah pada tenggorokan dan kebutuhan cairannya terpenuhi.
"Jangan lupa cukup cairan terutama jika ada aktivitas tambahan di luar ruangan atau olahraga juga harus dicukupi kebutuhan cairan tambahannya," kata dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia dikutip dari ANTARA, Rabu, 9 Aguatua.
Jovita lalu mengingatkan orang-orang menjaga asupan makanan seimbang antara lain mengandung karbohidrat, protein dan lemak sehat. Untuk karbohidrat bisa dengan nasi, kemudian ditambahkan sayur dan buah yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.
Baca juga:
- Tips Menerapkan Hidup Ramah Lingkungan ala Vanesha Prescilla
- Penglihatan Sudah Mulai Kabur? Cek Jenis Operasi Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan
- Perlu Selektif Berbelanja untuk Merasakan Pencapaian, Menurut Peneliti: Bermanfaat Menekan Pengeluaran
- Kembali Berakting Usai 20 Tahun Vakum, Selly Marcelina: Obati Kerinduan Saya
Menurut Kementerian Kesehatan, ada sejumlah cara untuk mengurangi dampak cuaca panas pada tubuh yakni dengan mencukupi kebutuhan air tubuh dan tidak menunggu rasa haus muncul, menghindari kontak matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung.
Kemudian, menggunakan tabir surya atau minimal faktor perlindungan matahari (SPF) 30 pada kulit yang tidak tertutup pakaian untuk memberikan perlindungan ekstra kepada kulit.
Selain itu, bagi mereka yang ingin melakukan aktivitas fisik atau olahraga sebaiknya memilih di dalam ruangan untuk meminimalisir potensi heat stroke yakni kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, ataupun dehidrasi.