Misteri Kerangka Perempuan di Kebun Warga Sungai Timun, Polresta Tanjungpinang akan Lakukan Tes DNA
TANJUNGPINANG - Polresta Tanjungpinang, Polda Kepulauan Riau, menyelidiki temuan kerangka manusia di kebun warga Sungai Timun, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Kepala Polresta Tanjungpinang, Kombes Heribertus Ompusunggu mengatakan, dari keterangan ahli forensik, kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan.
"Apakah itu korban pembunuhan atau bukan, belum tahu. Demikian pula dengan identitasnya, masih kita selidiki," katanya di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Antara, Rabu, 9 Agustus.
Polresta Tanjungpinang sudah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk menguji DNA kerangka manusia tersebut.
Apalagi dalam satu tahun terakhir, kata dia, jajaran Satreskrim Polresta Tanjungpinang telah menerima sekitar 16 laporan orang hilang.
"Hasil tes DNA itu akan dicocokkan dengan identitas warga Tanjungpinang yang dilaporkan hilang selama setahun terakhir," ungkapnya.
Kerangka manusia yang ditemukan warga itu terdiri dari bagian tengkorak/kepala, gigi, dan tangan.
"Sementara itu dulu. Informasi lebih lanjut akan segera kami sampaikan kepada publik," katanya menegaskan.
Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan seorang warga bernama Frengky, saat tengah membersihkan area kebunnya di wilayah Sungai Timun, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjunginang, Minggu (6/8).
Ia pertama kali menemukan kerangka tengkorak di bawah pohon mangga yang ditanamnya pada 2022. Lalu tak jauh dari situ, ia kembali menemukan bagian kerangka lainnya, seperti gigi dan tangan termasuk sehelai celana dalam berwarna merah.
"Awalnya, saya kira tulang ikan, ternyata kerangka manusia," katanya.
Setelah menemukan kerangka manusia itu, Frengky lantas melaporkannya kepada Polsek Tanjungpinang Kota, Polresta Tanjungpinang.
Baca juga:
Polisi kemudian turun ke lapangan guna melakukan olah tempat kejadian perkara. Kerangka manusia itu langsung diamankan dan dibawa ke RSUD Raja Ahmad Thabib Provinsi Kepri guna dilakukan visum et repertum