Dalam Fleeting Away, Tak Ada Bagi Pilihan Pure Saturday selain Berserah

JAKARTA - Band asal Bandung, Pure Saturday meluncurkan single baru bertajuk Fleeting Away pada 4 Agustus kemarin.

Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Pure Saturday mengungkapkan bahwa lagu ini berkisah tentang persahabatan, cinta, dan relasi-relasi yang murni terjalin sebagai ikatan hasrat.

"Lalu menjelma menjadi jembatan yang membangun siapa masing-masing personal, hingga akhirnya pudar berpisah, meninggalkan masing-masing ruang hampa dan hambar," tutur pihak band.

Namun, uniknya, di sisi lain seiring waktu, juga memahami bahwa semua pasti terjadi dan tak ada pilihan selain berserah. Inilah sepertinya rasa rawan menjadi dewasa dan menyikapi kehilangan.

Fleeting Away ditulis pertama kali Ade Purnama pada 2017. Secara berkala lagu ini digarap sepanjang 2021 hingga akhirnya usai pada 2023 dengan tatanan musik yang digarap pertama kali oleh Ezza Rush.

Setali tiga uang dengan proses penciptaannya, perekaman Fleeting Away juga dilakukan secara gerilya.

Pure Saturday pertama kali merekam drum di Studio Escape pada 2021 oleh Ade Saepudin, dilanjut merekam gitar di Studio Neverlabs pada tahun yang sama oleh Sofyan Effendi, sampai akhirnya di-mixing dan mastering oleh Indra Adhikusuma di Binaural Studio.

Fleeting Away akhirnya dirilis lima hari yang lalu di berbagai platform digital. Perilisannya disertai dengan artwork lagu yang digarap oleh Herry Sutresna.