Dokter yang Tangani Sultan Rif’at Alfatih di Jaksel Tawarkan Pengobatan ke Prancis
JAKARTA - Ayah Sultan Rif'at Alfatih korban jeratan kabel, Fatih mengungkapkan untuk penanganan anaknya tim kedokteran menawarkan alternatif untuk pengobatan hingga negara Francis. Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan.
“Iyah mas...dokter hanya berikan satu opini alternatif (pengobatan Francis),” kata Fatih dalam pesan singkat, Senin sore 7 Agutus.
Fatih menerangkan alasannya dokter yang menangani anak memberikan pendapat untuk di bawa ke negara Francis. Karena menurut dia, Sultan akan dapat lebih cepat sembuh oleh guru dari dokter tersebut.
“Itu opini dokter saja, sebab gurunya disana,” ucapnya.
Perihal kondisi tubuh dari Sultan sendiri, kata Fatih, anaknya terus membaik. Kini, anaknnya ditangani oleh dokter-dokter dari tiga Rumah Sakit yakni RSCM, RS Fatmawati dan RS Polri.
“Alhamdulillah sekarang Sultan bener-bener ditangani serius oleh team dokter, termasuk gabungan dari RSCM, Fatmawati dan RS Polri,” ungkapnya.
“Saat ini fokus pada Menaikkan berat badan, Mengobati lever (sebab positif Hepatitis C), mungkin efek imune lemah saat berat badan dropp di RS fatmawati dan mengobservasi bagian leher yang rusak,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjenguk korban terjerat kabel serat optik Sultan Rif'at Alfatih (20).
Mahfud mengenakan baju batik lengan panjang tiba di di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sekitar pukul 18.24 WIB, Jumat 4 Agustus.
Mahfud yang didampingi Kepala RS Polri Brigjen Pol Hariyanto menjenguk mahasiswa Universitas Brawijaya itu sekitar 30 menit.
Menurut dia, kondisi Sultan Rif'at Alfatih sudah berangsur membaik. Dia pun sempat berkomunikasi dengan Sultan melalui handphone.
"Saya melihat kondisi Sultan sudah membaik. Saya berkomunikasi dengan Sultan melalui handphone," ujarnya.
Baca juga:
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu berharap Sultan dapat segera sembuh dari lukanya di bagian leher akibat jeratan kabel serat optik.
"Dia (Sultan) berharap doa Kita semua, dia masih punya semangat untuk terus belajar, dan kembali ke kampus," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan berdasar penjelasan Kepala RS Polri dan orang tua korban harapan untuk sembuh itu cukup besar.
"Tinggal menunggu, butuh kesabaran, serta terapi. Itu menurut keyakinan saya," ucapnya.
Sementara itu, RS Polri menyiapkan pendampingan psikologi dan psikiater untuk memulihkan mental Sultan yang sempat turun.
"Luka pada bagian lehernya sangat berdampak pada mentalnya. Ananda (Sultan) ngomong kepada saya, saya agak down. Dalam kondisi kurus, tampilannya ada selang (alat medis)," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto.