Antisipasi Intervensi Militer ECOWAS, Niger Tutup Wilayah Udaranya hingga Batas Waktu yang Belum Ditentukan
JAKARTA - Niger menutup wilayah udaranya pada Hari Minggu hingga pemberitahuan lebih lanjut, dengan alasan guna mengantisipasi intervensi militer blok regional Afrika Barat, setelah para pemimpin kudeta menolak tenggat waktu untuk mengembalikan presiden yang digulingkan.
Ribuan pendukung junta berbondong-bondong ke stadion di Ibu Kota Niamey, bersorak-sorai menyambut keputusan untuk tidak menyerah pada tekanan eksternal untuk mundur pada Hari Minggu, setelah perebutan kekuasaan pada tanggal 26 Juli.
"Dalam menghadapi ancaman intervensi yang semakin nyata ... Wilayah udara Nigeria ditutup mulai hari ini," kata seorang perwakilan junta dalam sebuah pernyataan di televisi nasional pada Hari Minggu malam, melansir Reuters 7 Agustus.
Ia mengatakan telah terjadi pengerahan pasukan di dua negara Afrika Tengah, sebagai persiapan untuk melakukan intervensi, tetapi tidak memberikan rinciannya.
"Angkatan bersenjata Niger dan semua pasukan pertahanan dan keamanan kami, didukung oleh dukungan tanpa henti dari rakyat kami, siap untuk mempertahankan integritas wilayah kami," tegasnya.
Sebelumnya, para kepala pertahanan Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) telah menyetujui rencana aksi militer yang mungkin dilakukan, termasuk kapan dan di mana harus menyerang, jika presiden yang ditahan, Mohamed Bazoum, tidak dibebaskan dan dipulihkan pada batas waktu yang ditentukan.
ECOWAS tidak menanggapi permintaan komentar mengenai langkah selanjutnya, atau kapan tepatnya, setelah tenggat waktu berakhir pada Hari Minggu.
Baca juga:
- Ukraina Sebut Pembicaraan Jeddah Positif, Rusia Mengkritiknya Sebagai Upaya Gagal
- Soal Jadi Saksi Melawan Donald Trump, Mantan Wapres AS Mike Pence: Kami akan Penuhi Panggilan Hukum, Katakan Sebenarnya
- Presiden Zelensky Puji Efektifitas Sistem Pertahanan Udara AS dan Jerman, Sukses Jatuhkan 65 Rudal dan 178 Drone Rusia Minggu Lalu
- Unjuk Kemampuan Menembak, Kim Jong-un Perintahkan Pabrik Rudal hingga Senjata Korut Tingkatkan Kapasitas
Ancaman militer dari blok tersebut telah memicu kekhawatiran, akan konflik lebih lanjut di wilayah yang telah berjuang melawan pemberontakan agamis yang mematikan dan telah menewaskan ribuan orang, memaksa jutaan orang mengungsi.
Intervensi militer apa pun dapat dipersulit oleh janji dari junta-junta di negara tetangga, Mali dan Burkina Faso, untuk membantu Niger jika diperlukan.
Diketahui, ini merupakan kudeta yang ketujuh di Afrika Barat dan Tengah dalam tiga tahun terakhir, mengguncang wilayah Sahel, salah satu wilayah termiskin di dunia. Dengan kekayaan uranium dan minyaknya serta peran pentingnya dalam perang melawan militan Islamis, Niger memiliki arti penting bagi AS, Eropa, China dan Rusia.