Permintaan SUV dan Mobil Listrik Meningkat, Volvo Hentikan Penjualan Sedan dan Wagon
JAKARTA - Volvo Cars, perusahaan kendaraan asal Swedia yang dikenal karena menghadirkan mobil tipe sedan dan wagon dengan kemampuan andal, tengah mengalami perubahan identitasnya.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan akan SUV, Volvo kini mempertimbangkan untuk fokus memproduksi mobil utilitas semata. Dampaknya, segmen sedan dan wagon harus dikorbankan.
Volvo secara resmi memutuskan untuk hanya menjual SUV di Inggris, diilaporkan oleh Autocar pada Rabu, 2 Agustus. Tindakan ini terlihat dari ketiadaan model seperti S60 sedan, serta wagon V60 dan V90 dalam daftar jualan online di situs resmi perusahaan. Meskipun begitu, masih memungkinkan untuk melakukan pemesanan melalui diler.
S60 sebenarnya telah dihapus dari daftar penjualan tahun lalu dalam rangka evaluasi internal. Namun, mobil ini telah dipulihkan kembali untuk jangka menengah.
Langkah ini tidak diambil begitu saja. Pabrik Volvo di Carolina Selatan telah mengalami transformasi untuk memberikan ruang produksi bagi SUV listrik Volvo dan merek saudaranya, Polestar, yang rencananya akan dijual pada 2024.
Sementara itu, wagon V60 dan V90 juga ditarik dari penjualan di Inggris sebagai bagian dari upaya konsolidasi yang lebih luas, mengikuti jejak sedan besar S90 yang sebelumnya sudah ditarik dari pasaran.
Tidak hanya sebagai respons terhadap peralihan menuju elektrifikasi, keputusan ini juga terkait dengan beralihnya Volvo ke platform dan teknologi yang lebih baru. Fokus pada SUV dan mobil listrik saat ini tampaknya telah membuahkan hasil, terbukti dari penjualan kuartal pertama 2023 yang mencatat bahwa SUV Volvo menjadi kendaraan paling diminati di pasar global dengan pangsa pasar sebesar 70 persen.
Pada periode yang sama, penjualan model seperti S60 mencapai sekitar 18.000 unit, sedangkan V60 terjual lebih dari 16.000 kendaraan, dan V90 mencatat angka 7.100 unit. Namun, penjualan tertinggi diraih oleh XC60 dengan total 106.000 unit.
Di samping meningkatnya permintaan terhadap SUV, kendaraan sedan seperti S60 dan wagon V60 serta V90 juga mengalami performa yang kurang baik di pasar Inggris. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Volvo memutuskan untuk menghentikan produksi produk-produk tersebut.
"Pertumbuhan permintaan terhadap jajaran SUV kami terus berlanjut, sementara minat terhadap model sepenuhnya listrik seperti EX30 dan EX90 semakin kuat," jelas pernyataan dari pihak pabrikan.
Baca juga:
Dengan berakhirnya penjualan sedan dan wagon, Volvo kini akan eksklusif menjual SUV di Inggris, termasuk dalam jajaran ini adalah XC40, C40 Recharge, XC60, dan XC90.
Seperti halnya rencana banyak produsen mobil lainnya, Volvo juga telah merumuskan strategi untuk memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik baru menjelang tahun 2030.