Max Cavalera dan Putranya Bentuk Power Trio Brutal Go Ahead And Die

JAKARTA - Legenda Sepultura/Soulfly/Cavalera Conspiracy, Max Cavalera meluncurkan band baru, Go Ahead And Die (GAAD). Kali ini memadukan death dan thrash metal dengan pengaruh ekstra dari punk rock dan Celtic Frost era awal.

Dalam proyek barunya, Max mengajak putranya, Igor Amadeus Cavalera dan drumer Khemmis/Black Curse Zach Coleman untuk melengkapi formasi power trio brutal ini.

"Salah satu kolaborasi ayah/anak yang dahsyat dalam menghadirkan gaya old school dengan attitude baru!” ujar Max dilansir dari Loudwire, Senin, 1 Februari.

"Riff (gitar) yang sakit dan lirik yang kasar dari Igor dan permainan drum yang brutal dari Zach Coleman menginspirasi saya! Saat-saat ekstrem membutuhkan musik yang ekstrem!"

Go Ahead and Die telah menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast Records, rumah Soulfly dan Killer Be Killed saat ini.

"Kami sangat bersemangat untuk menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast. Mereka jelas merupakan pilihan yang tepat untuk album yang sangat heavy ini. G.A.A.D. akan mengirimkan energi bertempo cepat dan didorong kebencian yang belum pernah terdengar selama bertahun-tahun,” Igor Amadeus Cavalera menyatakan.

"Saya sangat bersemangat menjadi bagian dari GAAD dan merilis album di Nuclear Blast! Saya merasa kami dapat menangkap agresi (ekstrem) dengan rekaman tersebut. Ini adalah campuran dari gaya lama (pikirkan gaya metal/punk era '89) dan sound baru yang mencerminkan apa yang terjadi di sekitar kita. Protes dan bertahan!" Zach Coleman menambahkan.

Sementara itu Nuclear Blast berkomentar: “Untuk album yang heavy, brutal, dan marah; Go Ahead And Die akan meninggalkan penggemar metal dengan senyuman di wajah mereka. Dengan riff seukuran batu besar dan sikap tulus yang berbicara tentang kengerian hari ini, album ini tanpa ragu akan meninggalkan jejak di dunia metal dan kami senang menjadi bagian dari perjalanan mereka."