Demi Kerja Sensor Optimal, Hyundai Patenkan Alat Pembersih untuk LiDAR
JAKARTA - Hyundai Motor Group dan Kia akan segera menghadirkan salah satu teknologi tercanggih mereka. Mereka baru saja mengajukan hak paten inovasi yang memungkinkan pembersihan bagian luar kendaraan, termasuk teknologi LiDAR. Selain itu, mereka juga sedang mengembangkan inovasi dalam penggunaan air hujan.
Dilansir pada laman CarBuzz, Sabtu, 29 Juli, kedua perusahaan ini telah mengajukan teknologi ini ke kantor paten dan merek dagang Amerika Serikat. Jika kabar tersebut terbukti benar, hal ini akan menghilangkan kekhawatiran pelanggan mengenai sistem deteksi optik pada kendaraan mereka.
LiDAR adalah teknologi yang sangat akurat dalam mendeteksi lingkungan dan mengambil tindakan sesuai dengan objek target. Sensor ini bekerja dengan menggunakan cahaya laser untuk mengukur jarak tertentu.
Namun, ada masalah ketika LiDAR tertutup oleh kotoran atau air, sehingga mengganggu fungsi sensor atau kamera. Masalah inilah yang sedang diatasi oleh perusahaan asal Korea Selatan ini.
Hyundai akan mengajukan sistem pendingin kompresor yang dapat membersihkan sensor LiDAR dan mengoperasikannya menggunakan air hujan yang terkumpul pada mobil melalui sensor hujan yang menggerakkan wiper saat hujan.
Teknologi ini akan melibatkan unit pengumpulan air hujan yang akan mengalir ke bawah jendela depan, tempat pengisi air hujan, dan pendingin kompresor udara. Yang menarik, teknologi ini tidak memerlukan tangki pendingin terpisah karena air hujan secara alami akan mendinginkan kompresor udara. Dengan memanfaatkan air hujan, alat pembersih ini akan mengeluarkan semburan air atau udara untuk membersihkan sensor.
Unit pengumpul air hujan akan dipasang di bawah penutup tempat wiper berada, dengan desain yang cukup kecil dan rendah sehingga tidak menghalangi pandangan pengemudi.
Hyundai juga sedang mempertimbangkan waktu pembersihan sensor agar sesuai dan tidak menyebabkan peristiwa yang tidak diinginkan, misalnya membersihkan lensa saat mobil sedang mundur yang dapat mengganggu jarak pandang ke belakang.
Tujuan utama Hyundai dalam mematenkan teknologi ini adalah agar fitur LiDAR tetap bersih, berfungsi dengan baik, dan dapat digunakan di mana saja dan kapan saja.
Meskipun masih dalam tahap awal, Hyundai telah menggunakan teknologi LiDAR ini dalam beberapa kendaraan untuk membantu pengemudi. Pabrikan di bawah naungannya, seperti Genesis, berencana untuk meluncurkan fitur LiDAR pada model terbaru mereka, yaitu G90.
Baca juga:
Kelebihan LiDAR dibandingkan sistem berbasis kamera adalah kemampuannya mendeteksi bahaya dalam jarak lebih dari 3.200 kaki, memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi untuk menghindari benda di depan kendaraan.